Meskipun sudah banyak waktu yang dilalui semenjak merasa trauma, tetapi tetap saja ketika pikiran seseorang dibawa pada kenangan tersebut, maka akan memengaruhi kesehatan seseorang.
Saat mengalami trauma itulah tubuh merasakan adanya ancaman. Kemudian tubuh mengaktifkan respons stres.
Respons stres itu akan terjadi di tubuh dan otak, sehingga kesehatan di dua tempat tersebut bisa saja terancam.
Respons tubuh terhadap stres akut merupakan persiapan untuk keadaan darurat.
Di tempat tersebut, adrenalin dan hormon lain bisa dilepaskan.
Kemudian tubuh akan mematikan proses yang kaitannya dengan perawatan jangka panjang.
Ketika tubuh merasa adanya ancaman, secara langsung organ pencernaan, organ reproduksi, perbaikan sel, dan tugas tubuh lainnya mengurangi kinerjanya.
Setelah itu, ketika adanya peningkatan gula darah yang memberi energi ekstra untuk otot menyebabkan nyeri pada kortisol, akan meningkatkan peradangan.
Parahnya, peradangan akan membuat tekanan darah meningkat sehingga darah bisa dialihkan dari ekstremitas ke otot-otot utama untuk memberi kekuatan ekstra, yang menyebabkan seseorang mengabaikan rasa sakit secara fisik.
Tanda adanya stres akut dapat dilihat dari adanya perubahan pada tubuh, seperti jantung ebrdetak kencang, pusing, mual, sesak napas, napas pendek, gemetar, wajah memerah, dan berkeringat.
Source | : | psychcentral.com,grid.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR