Nakita.id - Kate Middleton merupakan salah satu perempuan yang paling dikagumi di dunia.
Ia dinilai sebagai sosok perempuan yang yang anggun, menawan, dermawan tetapi juga galmor.
Tetapi sebelum dia menjadi Duchess of Cambridge, Kate Middleton mengalami masa kanak-kanak yang gelap, menyiksa dan kesepian, kata mantan teman-temannya.
Ini adalah pengalaman yang membuatnya memerangi bullying melalui berbagai komunitas di masyarakat sejak menikah dengan Pangeran William.
Ketika dia baru berusia 13 tahun, orang tua Kate, Michael dan Carole Middleton tiba-tiba meminta dirinya untuk keluar dari sekolah asrama khusus perempuan Downe House.
Ia masuk ke sekolah tersebut dengan biaya £ 28.875 (Rp528 juta). Sayangnya, di asrama tersebut Kate mengalami penindasan.
Setelah bertahun-tahun masa sulit tersebut, teman sekelasnya, Jessica Hay, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Sun bahwa Kate telah merasakan "kehancuran secara emosional" dan mengidap masalah kulit eksim akibat stres.
Meski jauh dari rumah keluarganya, Kate mendaftar di Marlborough College di Wiltshire.
Baca Juga : Meski Rakyat Biasa Keluarga Kate Middleton Termasuk Kaya Raya, Tengok Jumlah Kekayaannya Wow!
Seorang teman sekelas di sekolah barunya yang bergengsi, Gemma Williamson, mengatakan kepada Daily Mail bahwa Kate "memiliki sedikit kepercayaan diri".
"Rupanya dia telah diintimidasi dengan sangat buruk dan dia jelas terlihat kurus dan pucat," kata Williamson.
View this post on Instagram
Tutor Kate di Marlborough College, Joan Gall, juga ingat bahwa ketika dia pertama kali datang, ia terlihat berbeda dengan dirinya yang percaya diri dan tenang seperti sekarang ini.
“Ketika dia tiba dia sangat pendiam. Datang ke sekolah yang besar seperti Marlborough itu sulit, tetapi dia beradaptasi dengan cepat, ”kata Ms Gall.
“Itu seperti keluarga besar yang bahagia. Kami akan melakukan banyak hal seperti membuat kue dan menonton video," sambungnya, bercerita tentang Kate ketika sudah bisa beradaptasi.
Baca Juga : Ternyata, Ini Rahasia Di Balik Perseturuan Antara Kate dan Camilla
Masa sulit kembali terjadi pada Kate ketika bisnis orangtuanya menanjak.
Keluarganya beralih dari kelas menengah ke multi-jutawan ketika bisnis memasok barang pestanya berkembang pesat.
Dalam masyarakat Inggris yang terobsesi dengan 'kelas atas', hal itu sangat berarti bagi teman-temannya yang 'mewah'.
Guru Hay mengatakan ada kecemburuan sosial ketika orang-orang menggambarkan Kate sebagai "gadis sempurna, baik dan cantik", membuatnya menjadi sasaran teman-temannya yang iri.
Seorang guru di sekolah, Ann Patching, mengatakan kepada Mail, "Dia tidak mempermasalahkan itu (menjadi orang yang ditindas). Aku tidak ingat apakah dia atau Carole yang menyebut-nyebut tentang Downe House. Itu adalah suatu masalah yang serius, tetapi mereka bertekad untuk melanjutkan (hidup).”
Maka dia menyibukkan diri ke kehidupan di sekolah barunya, melakukan berbagai kegiatan, termasuk hoki lapangan dan tenis, dan musik.
Dia kemudian menjadi ketua kelas dan dianggap sebagai murid teladan.
Dia dipilih oleh rekan-rekannya sebagai "kemungkinan besar akan dicintai oleh semua orang".
Ketika Duchess dan Duke menikah pada bulan April 2011, mereka meminta para tamu untuk memberikan sumbangan kepada organisasi amal Beatbullying sebagai pengganti hadiah pernikahan mereka.
Baca Juga : Dikenal Cantik dan Anggun, Begini Penampilan Kate Middleton Dahulu!
Itu adalah bentuk dirinya dalam memerangi bullying di sekolah.
Sejak itu, dia dan suaminya, serta saudara ipar Pangeran Harry, telah bertindak sebagai duta besar dan juru bicara untuk berbagai badan amal yang berfokus pada kesehatan mental dan membentuk kampanye kesadaran Heads Together.
Itu adalah pengakuan bagi pengalamannya yang gelap sebagai korban bullying di masa muda.(*)
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | News.com.au |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR