Nakita.id - Di awal tahun 2019, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Tanah Air untuk waspada.
Hal ini dikarenakan, ditemukan retakan baru di Gunung Anak Krakatau yang berpotensi menyebabkan tsunami susulan.
Retakan itu muncul kemungkinan dikarenakan Gunung Anak Krakatau mengalami penyusutan.
Baca Juga : Viral Pesepakbola Cilik Kehilangan Keluarga Saat Tsunami, Polisi Ini Lalu Memeluknya
Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau memiliki tinggi 338 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Namun, karena penyusutan tersebut Gunung Anak Krakatau kini hanya setinggi 110 mdpl.
Hal itu disampaikan Dwikorita di Posko Terpadu Tsunami Selat Sunda, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/1/2019).
Baca Juga : Walau Foto Telah Dihapus, Warganet Sukses Lacak Siapa Pacar Baru Sule
"Pantauan terbaru kami lewat udara, gunung sudah landai, asap mengepul dari bawah air laut. Tapi di badan gunung yang tersisa di permukaan, ada celah yang mengepul terus mengeluarkan asap, celah itu pastinya dalam, bukan celah biasa," kata Dwikorita.
Dwikorita menambahkan, terdapat dua retakan baru dalam satu garis lurus di salah satu sisi badan Gunung Anak Krakatau.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas,BMKG |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR