Nakita.id - Penggunaan alat kontrasepsi, baik pada perempuan maupun pria biasanya akibat tak ingin ‘kebobolan’ hamil. Untuk itu, mereka senantiasa berjaga-jaga menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dengan kenyamanan individu.
Mungkin ada yang lebih nyaman mengonsumsi pil KB atau yang lain lebih nyaman menggunakan kondom. Itu semua tergantung pada diri Ibu.
Nah, agar punya referensi lengkap terkait cara mencegah kehamilan, yuk, simak 13 metode kontrasepsi ini dari Natika Halil, Chief Executive of the sexual health charity, the Family Planning Association.
1# Kontrasepsi Hormonal. Kontrasepsi hormonal mengandung hormon reproduksi seperti estrogen, progesteron dan testoteron. Yang termasuk dalam kategori metode hormonal ialah penggunaan pil KB, suntik KB, implan, patch, dan cincin vagina.
Sementara, keuntungan menggunakan metode ini adalah membuat siklus haid lebih teratur dan mengurangi risiko penyakit kanker ovarium dan endometrium, stroke, salphingitis, hingga rematik. Sementara, para ilmuwan sedang dalam proses mengembangkan dua pilihan baru, pil pria dan injeksi kontrasepsi pria.
(Baca juga : Mengenal Kontrasepsi Spiral)
2# Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Kontrasepsi jangka panjang adalah metode yang digunakan untuk menunda, mencegah, serta menghentikan masa subur dengan jangka waktu panjang.
Metode ini meliputi penggunaan alat kontrasepsi IUD dan implan. Natika mengatakan, "Begitu Ibu menggunakannya, alat ini bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.”
"Metode ini adalah metode paling efektif yang kita miliki selain sterilisasi, karena alat ini tidak bergantung pada kita, karena harus mengingat untuk menggunakannya. Jadi metode ini sangat dapat diandalkan dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dan bagus jika Ibu memiliki masalah dalam menggunakan metode seperti pil."
3# IUD (intrauterine device) atau KB Spiral. Ini adalah perangkat plastik dan tembaga kecil yang dipasang di rahim perempuan, dan bisa bertahan antara lima dan 10 tahun.
Alat kontrasepsi ini terbukti lebih dari 99% efektif, namun dapat menyebabkan periode yang lebih berat atau menyakitkan pada beberapa perempuan.
Natika mengatakan, "Kami masih mendengar mitos bahwa perempuan yang belum pernah hamil tidak boleh menggunakannya - namun sebenarnya kebanyakan perempuan dapat menggunakannya.”
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR