Nakita.id - Menunggu kehamilan pertama tiba selalu menjadi momen yang mendebarkan bagi setiap perempuan. Namun rencana kehamilan bisa saja mengalami masalah seperti misalnya saja bagaimana jika memiliki penyakit turunan yang yang berbahaya seperti hipertensi? Pasti akan menjadi kekhawatiran bagi Ibu jika mengalami kondisi ini.
Lalu, bagaimana caranya agar Ibu dengan hipertensi tetap aman selama kehamilan? Pertama-tama, sebaiknya Ibu berbicara terlebih dahulu dengan dokter kandungan tentang hipertensi yang Ibu derita. Dokter dapat membantu pengobatan dan cara yang aman untuk menjaga kehamilan meski dalam kondisi darah tinggi.
Umumnya, sebagian perempuan yang mendertia hipertensi esensial kronis, tekanan darah tinggi yang tidak disebabkan oleh kondisi lain seperti penyakit ginjal akan memiliki kehamilan normal.
Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil Bisa Berdampak pada Janin
Namun perempuan yang memiliki hipertensi kronis cenderung susah melahirkan dan mengalami komplikasi yang lebih serius.
Bila Ibu mengalami hipertensi, mungkin akan bertanya-tanya, apa ya dampaknya pada kehamilan?
Perlu Ibu ketahui, rusaknya ginjal dan preeklamsia selama kehamilan menjadi risiko bagi Ibu yang mengalami hipertensi. Kondisi ini juga meningkatkan risiko bayi lahir prematur hingga kematian bayi saat proses melahirkan
Sebuah studi menunjukkan 13% sampai 40% Ibu hamil dengan hipertensi kronis mengalami preeklamsia, diabetes, obesitas, atau penyakit ginjal meningkatkan risiko kehamilan, seperti halnya riwayat preeklamsia.
Baca juga: Cara Mempertahankan Kehamilan Ketika Ibu Menderita Hipertensi
Untuk mengatasinya, Ibu memang harus berkonsultasi mengenai obat yang digunakan selama kehamilan. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi (seperti inhibitor ACE dan statin) tidak aman dikonsumsi selama kehamilan.
Bicarakan juga dengan dokter tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah sebelum hamil. Cara yang bisa dilakukan antara lain menurunkan berat badan jika Ibu kelebihan berat badan, berhenti merokok, berolahraga, makan dengan baik dan membatasi asupan garam, serta mengurangi stres.
Baca juga: Prediksi Sesar Sejak Awal Kehamilan | Nakita.Grid.ID
Selama kehamilan Ibu juga harus melakukan pemantauan secara rutin, begitu pula perkembangan janin dengan bantuan USG. Tekanan darah juga harus selalu dipantau karena tekanan yang tinggi dapat memengaruhi pertumbuhan janin karena dapat menurunkan asupan nutrisi melalui plasena. Gerakan janin juga penting untuk dipantau untuk memastikan janin dalam kondisi baik-baik saja. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR