Nakita.id - Pijat bayi diyakini banyak manfaatnya, hal ini sudah diakui oleh banyak dokter dan ilmuan. Namun jika pijat bayi dilakukan bukan oleh orangtua sendiri, dalam hal ini dukun bayi, ceritanya bisa lain, seperti yang dialami Mohammad Kenzo Jayendra (2 bulan) dari Rembang, Jawa Tengah.
Bayi dari pasangan Ahmad Agus dan Mas'udah warga Dukuh Grabak Desa Sridadi, Kecamatan Kota Rembang ini, mengalami perdarahan otak akibat sering dipijat di bagian kepala oleh seorang dukun pijat bayi.
Menurut pengakuan ayah Kenzo, seperti dilansir detik.com (15/10), pijat bayi oleh dukun di kampungnya sudah menjadi hal yang lumrah dan semua bayi rata-rata dipijat di dukun bayi. Kenzo sendiri awalnya, papar Agus, mengalami muntah-muntah setelah beberapa kali dipijat. Bahkan, muntahnya itu juga keluar dari hidung, lalu mata sebelah kanannya menutup, hingga Kenzo tidak mau minum ASI selama dua hari.
Baca juga: Pijat Bayi Tidak Boleh Sembarangan
Di Rawat di Rumah Sakit
Semakin hari ternyata tidak membaik, kondisi Kenzo semakin menghawatirkan. Keluarga akhirnya memanggil bidan desa untuk memeriksa kondisi Kenzo. Oleh bidan disarankan segera dibawa ke RSUD Rembang. Setelah diperiksa, menurut dokter, usia Kenzo tidak akan bertahan lama, jika tidak segera dioperasi. Itu pun dengan risiko 75% kemungkinan tidak terselamatkan, 25% bisa terselamatkan, dan kalaupun selamat, kondisinya cacat.
Untuk mendapatkan penanganan intensif, Kenzo pun dibawa ke RSU Dr Kariadi Semarang. Selama lebih kurang 2 minggu menjalani perawatan intensif di rumah sakit, tim dokter berhasil melakukan operasi di bagian otak kanan yang mengalami perdarahan.
Baca juga: Dampak Buruk Salah Pijat Bayi
Salah Memijat, Fatal Akibatnya
Ayah Kenzo, Agus, bercerita bahwa Kenzo dipijat sejak usia 27 hari oleh dukun bayi. Padahal medis merekomendasikan pijat bayi dilakukan kepada bayi cukup bulan di usia 3 bulan.
Menurut dr. Utami Roesli SpA, IBCLC, CIMI, pijat bayi merupakan terapi sentuh paling kuno dan populer. Meski kuno, pijat bayi tetap banyak manfaat dan sebaiknya dilakukan secara rutin, setidaknya sebulan sekali.
Utami mengingatkan, pijat bayi dilakukan oleh orangtua, bukan oleh dokter, bidan, perawat, apalagi dukun bayi yang tidak memiliki pengetahuan medis dan anatomi.
Baca juga: Pijat Bayi, Ini Cara yang Benar
Menurut dr. Fitri Hartanto, SpA(K), saat ditemui dalam konfrensi pers usai acara "Cetak Rekor Guinness World Record Pelatihan Stimulasi Pijat Bayi Terbesar" (7/10), pijat bayi mempunyai banyak manfaat untuk bayi. Karena itu dianjurkan bayi mendapat pijatan dari orangtuanya.
Berikut manfaat pijat bayi menurut Fitri yang juga Ketua Penyusun Modul Pelatihan Pijat Bayi dari UKK Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
KOMENTAR