Nakita.id - Jika Ibu sering berbelanja ke toko makanan sehat, pasti Ibu sering melihat minuman yang satu ini, kombucha.
Kombucha dikenal sebagai minuman teh fermentasi.
Ada juga yang menyebutnya jamur kombucha.
Meskipun kombucha tidak dibuat menggunakan jamur, melainkan dengan campuran teh, bakteri, ragi, dan gula.
Bahan-bahan tersebut disisihkan selama seminggu atau lebih.
Proses ini dikenal sebagai proses fermentasi.
Baca juga : Vagina Gatal dan Bau? Waspada Gejala Trikonomiasis yang Dapat Mengganggu Kehamilan
Hasil fermentasi dari beberapa campuran bahan-bahan tersebut pun akan menghasilkan rasa asam seperti cuka sari apel.
Minuman yang berasal dari China sekitar 2000 tahun yang lalu.
Kemudian menyebar ke Jepang, Rusia.
Dan juga populer di Eropa pada awal abad ke-20.
Penjualan kombucha di Amerika terus meningkat karena reputasinya sebagai minuman yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kombucha disebut sebagai minuman yang dapat membantu meringankan atau mencegah berbagai masalah kesehatan, mulai dari menyehatkan rambut, mengatasi batu empedu, membuat awet muda, menurunkan kolesterol dan tekanan darah, melancarkan sirkulasi darah, menghilangkan gejala menopuase, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kesehatan saluran cerna, dan fungsi hati.
Bahkan ada yang mengklaim kombucha bisa untuk mengatasi dan mencegah kanker.
Baca juga : Ajaib! Anak Laki-Laki 'Melahirkan' Bayi Dengan Berat 3 Kilogram di Grobogan, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Menurut Direktur Villanova College of Nursing's MacDonald Center for Obesity Prevention and Education (COPE), Rebecca Shenkman, sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan kombucha benar-benar bermanfaat untuk mengatasi penyakit kanker.
"Meskipun kaya vitamin B, probiotik dan antioksidan, tidak ada penelitian medis resmi tentang manfaat kesehatan dari minuman ini," ujar Rebecca.
Penelitian mengenai kombucha secara khusus memang belum ada.
Tetapi, ada penelitian mengenai probiotik yang terkandung dalam kombucha.
Menurut National Institutes of Health, probiotik terbukti dapat menyehatkan pencernaan, membantu mengatasi sindrom iritasi usus.
Namun, kombucha tidak direkomendasi untuk dikonsumsi secara berlebihan, karena kandungan asam laktat pada kombucha dapat menyebabkan asidosis laktik, pembentukan asam laktat dalam darah yang bisa mengancam jiwa.
Sementara itu, minuman kombucha bisa menyebabkan sakit perut, menimbulkan infeksi dan reaksi alergi, jika pembuatannya tidak steril.
Pembuatan kombucha yang melibatkan bakteri berkembang dalam cairan, menbuat minuman yang satu ini harus disiapkan dengan baik, jika tidak, bisa menumbuhkan bakteri atau jamur berbahaya.
Baca juga : Ini yang Terjadi Jika 2 Minggu Tidak Berhubungan Seks
Kombucha aman saat disiapkan dengan benar.
Jika Ibu berencana membuat kombucha di rumah, para ahli merekomendasikan penggunaan gelas, stainless steel, atau wadah plastik.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR