Nakita.id - Persalinan prematur bisa terjadi pada setiap perempuan, namun hanya sekitar separuh perempuan yang memiliki persalinan prematur dan masuk ke kelompok berisiko.
Untuk diketahui, sekitar 12% kelahiran (1 dari 8) di Amerika Serikat adalah prematur. Padahal, bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi terkena rawat inap, masalah kesehatan jangka panjang dan kematian dibandingkan bayi yang lahir pada saat yang tepat.
Baca juga : Kelahiran Prematur Ternyata Bisa Dideteksi Dini. Begini Caranya
Ini dai tiga kelompok perempuan yang berisiko tinggi melahirkan prematur:
- Perempuan yang pernah melahirkan prematur sebelumnya
- Perempuan yang mengandung bayi kembar, baik kembar tiga atau lebih
- Perempuan dengan kelainan rahim atau serviks tertentu
Persalinan prematur terkadang dihentikan dengan pemberian kombinasi obat dan istirahat. Lebih sering, kelahiran ini dapat ditunda cukup lama untuk membawa ibu hamil ke rumah sakit, di unit perawatan intensif neonatal (NICU) dan memberinya obat untuk membantu mempercepat perkembangan paru bayi.
Baca juga : Riset: Bayi Prematur Mampu Berprestasi Baik di Sekolah
Pengobatan dengan bentuk hormon progesteron dapat membantu mencegah kelahiran prematur pada beberapa ibu yang sudah pernah memiliki bayi prematur.
Yang dapat Ibu lakukan adalah menghubungi penyedia layanan kesehatan terdekat atau segera ke rumah sakit jika Ibu merasa akan melakukan persalinan prematur.
Tanda-tanda persalinan prematur meliputi:
- Kontraksi (perut mengencang seperti kepalan tangan) setiap 10 menit atau lebih sering
- Perubahan keputihan (bocornya cairan atau perdarahan dari vagina)
- Tekanan panggul - perasaan bahwa bayi sedang mendorong ke bawah
- Sakit punggung rendah dan kram yang terasa seperti menstruasi
- Kram perut dengan atau tanpa diare
(Baca juga : Begini Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah)
Berikut yang akan disarankan penyedia layanan kesehatan:
1. Pergi ke rumah sakit
2. Beristirahatlah di sisi kiri selama satu jam
3. Minum 2-3 gelas air atau jus (bukan kopi atau soda)
4. Jika gejalanya memburuk atau tidak hilang setelah satu jam, hubungi penyedia layanan kesehatan lagi atau pergi ke rumah sakit.
5. Jika gejalanya hilang, biarkan seluruh anggota tubuh rileks sepanjang sisa hari.
6. Jika gejalanya berhenti tapi kembali lagi, hubungi penyedia layanan kesehatan lagi atau pergi ke rumah sakit. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR