Nakita.id.- Kari Molvar, editor fesyen dan kecantikan dari Oprah.com telah mengategorikan 6 aktivitas yang kelihatannya sepele dan sering dilakukan, tapi dapat merusak kulit wajah. Apa sajakah itu?
Baca juga: Begini Cara Jadikan Kulit Wajah Ibu Sehalus Bayi
Menggunakan ponsel saat berada di luar (outdoor)
Memeriksa email, meng-upload dan foto dan menanggapi teks saat berada di luar ruangan dapat membahayakan kulit. Studi observasional menemukan bahwa sinar UV memantul di layar kecil-termasuk ponsel cerdas, iPad, Kindles dan laptop- dan bisa langsung mengarah ke wajah.
"Jika menggunakan perangkat saat duduk di luar, ini bisa memperkuat efek sinar matahari," kata ahli kulit Joshua Zeichner, MD, yang menambahkan bahwa paparan berulang ini dapat berkontribusi pada segala hal mulai dari bintik wajah hingga keriput.
Untuk menjaga agar kulit wajah tetap segar dan cerah, pertimbangkan pemakaian gadget hanya jika sudah berada di dalam rumah/ruangan.
Membuat wajah penuh make up
Terlalu banyak kontur, eyeshadow dan highlighting sebenarnya bisa membuat kulit menua. "Kulit adalah organ. Memakai make up berat mengganggu fungsi siklus sel normal dan memperlambat kemampuan kulit untuk memperbaharui diri, semuanya berkontribusi pada penuaan kulit," kata dokter kulit Rachel Nazarian, MD.
Jadi bagaimana yang pas? "Kita harus bisa melihat kulit kita sendiri melalui riasan. Jika kulit sudah tak terlihat, berarti kita sudah menerapkan terlalu banyak,” kata Nazarian, yang lebih memilih serbuk dan formula mineral daripada yang berbasis minyak.
Yang juga penting, saran Nazarian, jangan lupa membersihkan make up segera setelah sampai di rumah, dan di malam hari, cuci muka hingga bersih. “Ini membantu kulit mempertahankan siklus perbaikan anti penuaan internal sendiri."
Salah memilih masker dan memakai terlalu sering
Masker wajah adalah benda populer yang penjualannya di AS meningkat dua kali lipat dari 2013 sampai 2015. Namun kini semakin “aneh-aneh” dengan pilihan masker arang, masker mutiara, dan masker bambu yang sebenarnya sifat pengelupasannya sangat tinggi.
Ahli kulit Julie Karen, MD mengatakan, "Pengelupasan kulit yang berlebihan malah menghasilkan protein kulit berlebih yang pada gilirannya menumpuk, berkontribusi pada pori-pori yang tersumbat serta kulit tua yang kusam dan tidak bersemangat. Kerusakannya bersifat jangka pendek namun kumulatif.”
Baca juga: Kulit Muka Kembali Cling Setelah Melahirkan Berkat Masker Kefir
Ide yang lebih baik, pilih masker berbahan dasar buah/sayur dan batasi sesi masker exfoliating hingga tidak lebih dari seminggu sekali, dan ikuti dengan krim hydrating dengan bahan pelembab yang lembut seperti lidah buaya atau teh hijau yang menenangkan.
Senang memesan smoothies
Banyak dari kita yang memesan jus buah dan smoothies dengan alasan kesehatan atau diet. Namun ternyata mengonsumsi makanan jenis ini juga bisa mempercepat proses penuaan.
"Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gula merusak serat kulit, yang pada akhirnya menyebabkan kulit menua lebih cepat," kata Nazarian.
Idealnya, seharusnya kurang dari 5% kalori harian yang berasal dari gula. Singkirkan pilihan glikemik tinggi (seperti roti putih atau kue kering) tapi juga hati-hati memerhatikan sumber yang kurang jelas yang tampak sehat namun bisa diisi dengan gula, seperti smoothies buah dan yogurt rasa, kata Nazarian.
Membersihkan riasan mata terlalu “heboh”
Kulit di sekitar mata sangat sensitif. Tapi saat membersihkan maskara tahan air dan eyeliner gel, kita terpaksa menarik-narik atau menggosok dengan kapas.
"Menggosok terlalu keras bisa menyebabkan iritasi, pembengkakan, produksi pigmen dan kerutan dini," kata Zeichner. Bahkan radang sedikit saja bisa menyebabkan lingkaran hitam dan kerusakan kolagen.
Sebagai gantinya, tekan sedikit kapas yang dibasahi remover makeup di atas mata selama beberapa detik, yang membantu memecah formula maskara atau gel yang paling tahan sekalipun. Selanjutnya, kita tak perlu menggesek-gesek atau menggosok makeup.
Mengandalkan payung
Di bawah naungan payung, apakah kulit kita aman? Tidak semuanya. Sebuah studi baru menemukan bahwa hanya bersembunyi di bawah payung , tapi tidak menggunakan tabir surya, sama saja dengan perbuatan sia-sia.
"Ini mungkin karena sinar UVA memantulkan air dan beberapa permukaan kaca dan mungkin masih memengaruhi kulit, meskipun kita mungkin berpikir bahwa kita berlindung di bawah payung," kata Zeichner.
Baca juga: Ibu Yang Punya Kulit Gelap Beruntung Ini 7 Alasannya
Ini bukan untuk mengatakan bahwa payung bukanlah bagian penting dari perlindungan matahari, namun payung saja tidak cukup.
Perlindungan kulit seyogyanya mencakup semua basis. “Kita terapkan tabir surya tapi juga mencari keteduhan, baik itu di bawah pohon rindang atau payung." (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR