nakita.id - Kadar gula darah yang melebihi ambang batas normal (>200 mg/dl) dan tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmHg dapat berakibat fatal pada bayi dan ibu bila tidak ditangani sejak awal kehamilan. Untuk itu, sesegera mungkin berkonsultasi dengan dokter bila memiliki riwayat keluarga atau potensi mendapatkan penyakit tersebut sejak prakehamilan.
Sedangkan jika mengalami hipotensi (darah rendah) yang memang lazim berkurang sekitar 10 mmHg pada awal kehamilan, hal ini normal. Seiring dengan meningkatnya usia kehamilan, tekanan darah akan kembali lagi ke kisaran normal. Namun bila tekanan darah tidak kunjung meningkat, risikonya kurang baik bagi janin.
Inilah yang menjadi alasan pentingnya pengontrolan tekanan darah dalam pemeriksaan kehamilan (ante natal care) untuk mendeteksi dini segala kelainan yang mungkin timbul pada saat kehamilan.
Kesimpulannya, jika ibu hamil memiliki riwayat darah tinggi ataupun darah rendah, laporkan ke dokter dan kontrol tekanan darah setiap waktu sesuai petunjuk dokter. Jika terjadi lonjakan tekanan darah, segera memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan dengan tepat dan cepat.
Ingat, tekanan darah tinggi ataupun rendah pada ibu hamil tidak bisa dianggap sepele dan penanganannya harus sesegera mungkin!
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR