Nakita.id - Seorang pengendara motor di Berlin nekat menyerang sopir ambulan karena dirinya merasa ambulan tersebut menghalangi laju motornya untuk segera sampai di tempat kerja.
Kejadian tersebut terjadi pada pagi hari, saat ambulan sedang berusaha menyelamatkan nyawa Leonard Funke, bayi 18 bulan dengan infeksi paru-paru.
Baca juga : Bikin Gemas! Begini Penampakan Anak Ketiga Olla Ramlan Setelah Lahir
Pria yang tidak ditehui namanya tersebut, nekat menyerang mobil ambulan, dengan berteriak pada sopir, dan tidak segan untuk memecahkan kaca mobil ambulance.
Petugas medis yang berada di dalam ambulan pun lantas dengan sigap berusaha untuk menghentikan penyerangan pria tersebut.
"Saya sudah menjelaskan bahwa kami sedang dalam keadaan genting," kata seorang paramedis.
"Tapi dia tidak peduli, bahkan menyerangku."
Baca juga : Ingin Menyusui karena Bayinya Demam, Seorang Ibu Panik ASI-nya Berubah Warna. Ternyata Ini Penyebabnya
Leonard, bayi malang ini harus berjuang dengan penyakit seriusnya ini, namun hal tidak terduga terjadi pada mobil ambulan yang menjemputnya, padahal tim medis hanya memiliki waktu sedikit untuk bisa segera menyamatkan bayi tersebut.
Pria yang melakukan kekerasan itu pun akhirnya dihukum, selain tuduhan kekerasan, pria itu pun dikenakan hukuman mengancam dan pengrusakan.
Baca juga : Hati-hati Bila Bayi Enggak Mau Menyusu dan Enggan Pipis, Boleh Jadi Ia Kena Virus ini
Ayah Leonard, Thomas, 40 tahun mengungkapkan atas kejadian tersebut "pengemudi motor itu menghalangi penyelamatan anak saya, saya harap dia bisa dihukum seberatnya."
Kondisi bayi malang itu pun sampai saat ini masih mengalami koma.
"Saya tidak mau berkomentar apa pun, dan saya tidak ingin menyimpan rasa benci kepada pria tersebut," ungkap Katharina, Ibu Leonard.
"Saya hanya berharap pengendara motor ini tidak pernah mengalami hal seperti ini," tambah Katharina.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR