Nakita.id - Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menjalani hubungan pernikahan harmonis memiliki risiko lebih rendah mengalami penyakit jantung koroner bila dibandingkan orang yang bercerai, lajang, atau pasangan yang sudah berpisah walau masih terikat pernikahan.
Hal tersebut diungkapkan dalam studi yang dibuat American Psychological Association dan mengumumkan hasil penelitian mereka di Universitas Utah tentang hubungan antara pernikahan yang bahagia dengan kesehatan seseorang.
Baca juga: Riset : Terlalu Jauh Perbedaan Usia Sebabkan Rumah Tangga Kurang Harmonis
Dalam studi ini para peneliti menganalisis 114 pasangan untuk melihat hubungan kebahagiaan pernikahan dengan risiko penyakit jantung.
Hasilnya mereka yang cenderung sering bertengkar dan berada di dalam hubungan yang tidak berjalan mulus memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner atau aterosklerosis.
Penelitian ini juga melihat bagaimanana cara menghadapi perbedaan pendapat dengan pasangan dan bisa menunjukkan kemampuannya mengatasi stres.
Pasangan yang pernikahannya tidak bahagia cenderung lebih kasar saat bertengkar dan tidak mau mengalah.
Sedangkan pasangan yang memiliki pernikahan harmonis akan dapat mengatasi masalah mereka dengan lebih cepat dan tidak berlarut-larut.
Baca juga: Pasangan Bahagia Biasanya Melakukan Hal Ini Bersama. Yuk, Tiru
Hal ini berdampak pada level stres mereka yang memengaruhi sirkulasi darah yang dipompa ke jantung. Sebab itulah, kualitas hubungan pernikahan memengaruhi kesehatan jantung seseorang.
Timothy Smith seorang profesor psikologi di Universitas Utah dan Brian Baucon, ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini mengungkapkan faktor yang menentukan kebahagiaan pernikahan.
Keduanya mencatat banyak kualitas dalam diri seseorang yang membuat pernikahan berjalan dengan baik.
Kepribadian seseorang, kemampuannya beradaptasi secara emosional membuat seseorang lebih sehat karena mampu mengatasi stres dengan lebih baik.
Artinya, orang yang pernikahannya bahagia akan jauh dari penyakit.
Baca juga: Sudah Gelar Pengajian Jelang Pernikahan, Ternyata Begini Perlakuan Bella pada Calon Anak Tirinya
Timothy Smith mengatakan depresi, amarah, kegelisahan, pesimisme hingga masalah kesehatan mental adalah risiko yang dialami orang dengan penyakit jantung.
“Ada literatur yang menyatakan bahwa kemampuan seseorang untuk menghadapi penyakit kronis seperti jantung koroner juga tergantung dari apakah hubungan pernikahannya harmonis atau tidak,” kata Timothy Smith.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR