Nakita.id - Apakah Ibu merasa khawatir mengenai bercak putih yang muncul pada tubuh anak?
Ibu bertanya-tanya apakah itu pertanda sebuah penyakit serius?
Terkadang orangtua menjadi paranoid terhadap jenis ruam yang muncul pada kulit anak Ibu yang halus.
Tapi apakah Ibu sadar bercak putih pada tubuh anak, kemungkinan hal itu adalah tanda anak menderita vitiligo.
Vitiligo merupakan penyakit kulit yang dapat muncul di seluruh permukaan kulit.
Berbeda dengan panu, vitiligo adalah bercak putih yang akan menjadi semakin putih karena mengalami pigmentasi dan tidak menyebabkan iritasi seperti perih atau gatal-gatal pada daerah bercak tersebut.
Baca juga : Peringatan, Hindari Penggunaan Alkohol untuk Membersihkan Luka Anak
Vitiligo dapat diderita oleh siapa saja dengan jenis kulit dan kelompok umur.
Pakar medis menganggap penyakit vitiligo ini sebagai penyakit autoimun.
Gangguan autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh atau bagian tertentu.
Para ilmuan percaya, bahwa dalam kasus vitiligo, sistem kekebalan tubuh menghancurkan melanosit, sehingga menghasilkan pigmen melanin.
Melanin merupakan senyawa yang menentukan warna atau pigmen kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari (sinar ultraviolet).
Ada beberapa faktor penyebab vitiligo, diantara adalah autoimun, sitotoksistas, radikal bebas, dan faktor keturunan.
Meskipun tidak menular dan tidak mengancam jiwa, namun penyakit ini dapat memengaruhi rasa percaya diri penderitanya, karena dirinya nampak berbeda dengan orang lain pada umumnya.
Baca juga : Mau Kurus Tapi Tidak Bisa Lepas Dari Makanan Manis? Ini Solusinya!
Jenis Vitiligo
- Segmental Vitiligo
Ini adalah jenis vitiligo yang kurang umum.
Dalam kondisi ini, bercak putih bisa terjadi pada satu area tubuh saja.
- Non Segmental Vitiligo
Jenis vitiligo ini termasuk yang umum, dimana bercak simetris muncul di kedua bagian tubuh.
Penyebab Vitiligo Pada Anak
Meskipun masih belum diketaui jelas apa penybabnya, kebanyak dokter berfikir bahwa vitiligo terjadi karena faktr keturunan, pengidap penyakit autoimun seperti hipertiroidisme, diabetes, atau penyakit addison, stress, pernah mengalami kerusakan kulit misalnya seperti terbakar sinar matahari, serta bisa terjadi karena terpaan senyawa kimia, yang mengakibatkan vitiligo.
Gejala Vitiligo
Gejala utama yang paling menonjol jika terkena penyakit ini adalah
- Munculnya bercak putih
- Perubahan warna kulit pada salah satu atau berbagai bagian tubuh.
- Rambut abu-abu prematur dengan alis, bulu mata, dan kulit kepala.
- Perubahan warna pada retina dan lapisan dalam mulut dan hidung.
Vitiligo Pada Anak-Anak
Sebagian besar anak-anak dengan vitiligo akan terlihat kondisinya menginjak usia 2mpat atau lima tahun.
Namun, bahkan anak dengan usia di bawah satu tahun pun bisa menderita vitiligo.
Biasanya, segmental vitiligo lebih sering terjadi pada anak-anak.
Pengobatan Vitiligo Pada Anak
Beberapa perawatan umum untuk anak dengan vitiligo adalah sebagai berikut:
- Krim Kortikosteroid
Pengguaan krim steroid topikal efektif digunakan pada fase awal vitiligo.
Pengobatan dengan krim ini cukup berhasil untuk mengobati vitiligo.
Untuk tujuan repigmentasi, anak mungkin perlu menggunakannya untuk jangka waktu yang lama.
- Inhbitor Calcineurin
Penghambat kalsineurin bekerja dengan menekan sistem kekebatal tubuh.
Menurut beberapa penelitian, penggunaannya telah berhasil memperlambat perkembangan vitiligo masa kecil.
Pengobatan jenis ini juga memiliki efek samping yang lebih rendang dibandingkan dengan penggunaan steroid topikal jangka panjang.
- Fototerapi
Penggunaan sinar ultraviolet sering digunakan untuk mengobati masalah kulit.
Untuk pengobatan vitiligo, dokter menggunakan sinar UVA dan UVB dengan berbagai cara.
Tapi untuk anak-anak dengan vitiligo, penggunaan fototerapi terbatas karena bisa menjadi racun bagi tubuhnya.
Penyakit vitiligo harus diobati karena dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti kulit akan sangat rentan terhadap pengaruh sinar matahari, kulit mudah terbakar, risiko kanker kulit, inflamasi pada bagian iris, dan penurunan kemampuan pendengaran.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR