Nakita.id - Suplemen seks sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala. Kandungan yang ditawarkan beraneka ragam, dari pasak bumi, ginseng, afrodisiak, royal jeli, dan sebagainya. Intinya, mulai ramuan tradisional hingga modern pun ada.
Jika kita mau jeli dan menggali informasi dari sumber yang benar dan terpercaya, menurut dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, MKes.(MMR) dari RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta, seperti ditulis tabloid nakita, masyarakat harusnya tidak percaya begitu saja dengan promosi obat kuat yang diklaim bisa meningkatkan gairah seksual secara instan.
Baca juga: Sakit Saat Melakukan Seks, Berbahayakah?
Dokter yang pernah meneliti manfaat pasak bumi dan ginseng ini mengatakan, supelemen seks yang dijual bebas itu rata-rata hanya suplemen biasa. Kandungannya hanya vitamin, mineral, dan beberapa zat tambahan lainnya. Logikanya, bila suplemen tersebut dikonsumsi secara teratur memang bisa menyehatkan badan. Nah, kalau tubuh sehat tentu saja urusan di atas ranjang dijamin lancar. Jadi, bukan gara-gara mengonsumsi suplemen tersebut, gairah langsung meningkat, apalagi sampai bisa berhubungan seksual tiga kali sehari.
Kandungan Suplemen Seks
Pasak bumi dan ginseng yang kerap dipromosikan sebagai bahan “sakti” suplemen seks harus dicermati, apakah persentase yang terdapat dalam suplemen tersebut mencukupi? Pasalnya, dibutuhkan jumlah yang cukup supaya zat tersebut bekerja dengan sempurna dalam tubuh.
Penting diketahui, sebagian suplemen seks, ada yang memasukkan unsur vitamin E di dalamnya. Padahal, bila kita kelebihan vitamin A, D, E, dan K, maka tidak bisa dibuang, tetapi disimpan dalam tubuh. Nah, penumpukan ini, dalam jangka panjang dapat menyebabkan hipervitaminosis atau kelebihan vitamin. Jadi, kita harus hati-hati sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.
Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Posisi Seks Ini Berisiko Merusak Penis
Lantas, apa yang harus dipilih bila membutuhkan zat tambahan untuk memicu dorongan seksual? Paling baik adalah konsultasi dokter. Jangan asal mengonsumsi suplemen seks tanpa sepengetahuan dokter. Bahkan, mengonsumsi obat-obatan seperti viagra dan sejenisnya yang sudah populer untuk meningkatkan kemampuan ereksi pun, tetap harus hati-hati, karena pada dasarnya obat adalah racun. Dosis tepat memang bisa bermanfaat untuk tubuh, tapi kalau dosisnya salah, bisa jadi efeknya akan parah.
Apalagi, obat-obatan yang digunakan untuk meningkatkan gairah seksual, pada dasarnya termasuk dalam obat-obatan daftar G. Artinya, pemakaiannya tidak boleh sembarangan dan tidak bisa dibeli di warung-warung. Pemakaian yang tidak tepat sangat mungkin menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi organ tubuh lainnya.
KOMENTAR