Nakita.id - Memang pada dasarnya bayi menangis melulu ketika merasa lapar atau hal lain karena mereka belum memiliki kemampuan bicara sama sekali.
Lantas, mengapa setelah bayi selesai diberi makan masih menangis terus?
Menyikapi hal ini, orangtua perlu cermat untuk peka dan paham apa yang dibutuhkan si buah hati.
Baca Juga: Anak Sering Menangis dan Menjerit, Salahkah Saya Mendidik?
Untuk panduannya, berikut 6 sebab bayi rewel berkepanjangan!
1. Lapar
Tangisan bayi akan berkisar dari yang lemah hingga bernada tinggi, tergantung pada tingkat kelaparannya.
Si kecil mungkin membuka mulutnya lebar-lebar, menjulurkan lidahnya dan mengerutkan bibirnya, seolah memohon-mohon diberi makanan, kata Dr Simon Ng dari Klinik Spesialis Bayi dan Anak di Rumah Sakit Mount Alvernia.
Baca Juga: Moms, Jangan Stres Saat Bayi Rewel Karena Tumbuh Gigi, Tenangkan dengan Cara Ini
Bayi mungkin juga menggerakkan kepalanya dari sisi satu ke sisi lain, seolah mencari payudara ibunya.
Atau, jika Moms menyentuh sisi wajahnya dengan jari, ia akan mengarahkan kepalanya ke arah tersebut.
Bayi yang lapar juga akan mengisap jari, mainan atau pakaiannya.
Yang yang harus dilakukan: jadwal makan bayi yang baru lahir tidak dapat diprediksi, jadi perlu diketahui isyarat kelaparannya, seperti gerakan menggeliat dan mengisap sesuatu.
Baca Juga: Catat! Ini 7 Cara Mudah Mengatasi Bayi Rewel dan Susah Tidur di Malam Hari
Cepat-cepat berikan susu sebelum bayi sampai ke tahap menangis panik, saran Dr Ng.
Seiring bertambahnya usia, Moms tidak perlu memberinya makan sesering mungkin.
2. Popoknya basah
Kedengarannya bayi akan menangis lemah, merengek dan sedikit khawatir jika popoknya basah atau kotor.
Baca Juga: Ini Dia Tips Atasi dan Antisipasi Bayi Rewel Saat Diajak Berlebaran
Kulitnya mungkin menimbulkan masalah, seperti gatal-gatal akibat hal ini, menurut Dr Shiv Gill, dokter umum di My Health Partners Medical Clinic.
Yang harus dilakukan: Bersihkan area bokong dan alat kelamin bayi dan ganti popoknya dengan segera.
Namun yang perlu diingat, tidak semua bayi menangis saat popok mereka kotor.
Jadi, rutinlah periksa popoknya sepanjang hari, terutama setelah ibu selesai memberinya makan.
3. Merasa ketakutan
Baca Juga: 7 Cara Mudah Mengatasi Bayi Rewel dan Susah Tidur di Malam Hari
Bayi bisa jadi merasa takut dan menangis sebentar-sebentar, ungkap Dr Gill.
Bayi mungkin akan bertingkah laku seolah-olah sedang melindungi dirinya sendiri.
Rasa takutnya ini mungkin saja disebabkan oleh suara keras atau ia mendengar suara yang tidak dikenalnya.
Baca Juga: Ini Caranya untuk Mencegah Bayi Rewel Karena Susah Tidur
Yang yang harus dilakukan: Bayi ingin merasa aman dan terlindungi, jadi hibur si kecil dengan memeluknya erat-erat di dada ibu.
Hal ini terbawa sejak bayi masih berada di dalam rahim, di mana ia bisa mendengar detak jantung ketika merasa cemas.
Suara mantap dan berirama bisa jadi memiliki efek menenangkan dan tidak memengaruhi kecemasan si bayi.
Bila bayi menangis karena hal ini, tepuk-tepuklah punggung bayi secara perlahan sambil Moms membisikkan kata-kata yang menenangkan di telinganya.
Ibu juga bisa mengayunkannya perlahan dari sisi satu ke sisi lain sampai ia berhenti menangis.
Baca Juga: Kenali 'Wonder Weeks' pada Si Kecil, Rewel Adalah Salah Satu Tandanya
Ketahui bahwa bayi akan menemukan kenyamanan dalam gerakan berulang tersebut.
Bila kemungkinan besar bayi mengalami ruam popok, berikan si kecil mandi air hangat.
Keringkan dengan handuk bersih dan kenakan pakaian yang berbahan nyaman.
4. Refluks
Bayi akan menangis tiba-tiba setelah diberi makan, dan kondisi ini bisa disertai dengan regurgitasi (naiknya makanan dari kerongkongan atau lambung) atau muntah berulang, kata Dr Ng.
Yang yang harus dilakukan: Dr Ng menyarankan, Moms harus menyendawakan bayi dan menggendongnya selama 30 menit atau lebih setelah memberinya makan.
Baca Juga: Anak Susah Tidur Malam dan Rewel? Ini Cara Agar Bayi Cepat Tidur Lelap, Mudah dan Ampuh!
5. Sedang sakit
Jika bayi telah menangis tanpa henti lebih dari satu jam, maka penyebabnya bisa jadi karena ia sedang sakit.
Jenis tangisan ini juga nyaring, intens dan panik.
Maka, Moms harus segera mencari gejala penyakit, seperti demam, muntah, batuk, diare atau sembelit, kata Dr Ng.
Terkadang, penyebabnya tidak begitu jelas, yang mungkin menyebabkan bentuk protesnya.
Misalnya, bayi habis digigit serangga, atau kancing di pakaiannya menusuk dan menekan ke kulitnya, saran Dr Gill.
Baca Juga: #WelcomeMyLovelyBaby: Mengenal Tangisan Bayi Baru Lahir, Waspada Bila Terlalu Sering Nangis
Bayi juga bisa merasa kepanasan atau kedinginan.
Yang harus dilakukan: Bawa ke dokter untuk memeriksa lebih lanjut terkait dengan kondisi kesehatannya.
Setiap penyakit yang sedang dialami bayi harus ditangani sesegera mungkin, papar Dr Ng.
6. Kolik
Kolik biasanya memengaruhi bayi yang baru lahir dalam dua bulan pertama.
Baca Juga: Moms, Jangan Stres Saat Bayi Rewel Karena Tumbuh Gigi, Tenangkan dengan Cara Ini
Ketika faktor tangisan lain tak memungkinkan, maka jeritan si kecil bisa jadi akibat kolik, kata Dr Ng.
Kondisi ini mengacu pada rasa sakit yang parah dan sering memberikan dampak lebih di area perut.
Seiring sistem pencernaannya masih berkembang, si kecil akan mengalami masalah dengan gas yang melewati ususnya.
Otot yang mulai terasa kejang, menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri, dan bayi mungkin menangis selama berjam-jam setiap saat.
Yang harus dilakukan: Dr Ng menyarankan untuk menyendawakan atau memeluk bayi hingga memijatnya.
Gunakan minyak telon untuk menggosok punggung, perut, lengan dan kakinya dengan lembut.
Baca Juga: Moms, Berikut 4 Cara Ampuh Menenangkan Bayi Menangis dan Kolik
Cara ini juga bagus untuk menjalin ikatan antara ibu dan bayi.
Jika tidak ada satu pun metode ini yang berhasil, bicarakan dengan dokter anak untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
BERITA POPULER: Pekerjaan Suami Arie Rieyanthie yang Selingkuh hingga Manfaat Cuci Wajah Pakai Air Tajin
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR