Nakita.id – Tidur mendengkur memang kerap dianggap hal biasa dan wajar. Padahal itu sebuah kondisi yang menakutkan.
Tidur mendengkur adalah hal yang tidak wajar. Apalagi dampaknya begitu menyeramkan, kita bisa henti nepas!
Baca Juga : Anak Mendengkur Bisa Jadi Ia Mengalami Gangguan Tidur, Waspada Moms!
Nah, berbicara mengenai mendengkur Moms sedikit lega, sebab mendengkur menurut riset lebih banyak dialami oleh pria.
Namun, sebuah studi yang dilakukan di Amerika, seperti ditulis American Journal of Cardiology, menemukan sebanyak 33 persen wanita yang memiliki kebiasaan mendengkur mengidap penyakit stroke dan jantung.
Risiko itu akan semakin tinggi bagi wanita yang tengah mengandung, yaitu mengganggu kesehatan si jabang bayi dan menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Mengapa bisa seperti itu?
Menurut dr. Djoko Srijono Sp.THT dari RSIA Hermina Jatinegara, Jakarta, penyebabnya mendengkur bisa banyak, diantaranya;
Baca Juga : Catat! Ini Penyebab Mendengkur Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
* Penyempitan aliran bebas pada udara pernapasan di kala tidur.
Udara ini melewati bagian belakang mulut dan hidung, lalu pangkal lidah, langit-langit lunak dan anak lidah. Saat penyempitan terjadi, muncullah getaran di daerah itu yang terdengar sebagai dengkuran.
Bunyinya bisa lembut, bisa juga keras.
* Tonus otot lidah dan otot tenggorokan melemah.
Hal ini terjadi kala usia seseorang sudah lanjut ataupun tidur terlalu lelap di bawah pengaruh obat penenang, obat tidur, antihistamin, minuman beralkohol, dan kelelahan.
* Ada benjolan di tenggorokan.
Antara lain karena kegemukan, tumor, dan kista.
* Langit-langit lunak dan anak lidah yang terlalu panjang.
Baca Juga : Waspada, Anak Mendengkur Bisa Jadi Sedang Terjadi Gangguan Di Otak
* Posisi tidur telentang yang menyebabkan pangkal lidah jatuh ke belakang.
Adapun dampak mendengkur tidak bisa dianggap remeh, dampaknya menyeramkan.
Mendengkur yang berat dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan problem kesehatan serius, yaitu:
Hal ini terjadi bila dengkuran yang keras sering diselingi terhentinya napas akibat hambatan di saluran napas.
Sumbatan serius dapat terjadi jika dengkuran berlangsung lebih dari 10 detik dan frekuensinya lebih dari 7 kali per jam.
Walau merupakan akibat jangka pendek, mengantuk dapat mengganggu kinerja sehari-hari.
Baca Juga : Unggah Foto dengan Pose Ini, Prilly Latuconsina Matikan Kolom Komentarnya
Sedangkan dampak jangka panjangnya adalah tekanan darah tinggi dan pembesaran jantung akibat istirahat yang tak pernah maksimal.
Apakah kondisi ini bisa di atasi?
Jawabannya bisa, asal sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter. Lebih khusus dokter yang memelajari tentang mendengkur.
Gunanya untuk menentukan penyebab serta berat ringannya dengkuran. Dengkuran berat mungkinmemerlukan tindakan operasi.
* Olahraga teratur untuk membentuk tonus otot yang baik.
Baca Juga : Jangan Khawatir Moms, Ini Sisi Positifnya Anak Suka Tantrum
* Menurunkan berat badan bagi yang kegemukan. Kelebihan berat badan, meski hanya 20 persen dari berat ideal tubuh dapat menyebabkan tidur mendengkur.
* Hindari minum obat penenang, obat tidur, dan antihistamin menjelang waktu tidur.
* Hindari rokok yang dapat menyebabkan selaput lendir membengkak dan mengakibatkan lintas udara di tenggorokan menjadi sempit.
* Hindari minuman beralkohol minimal 4 jam sebelum tidur.
* Hindari tidur dengan posisi telentang. Sebaiknya tidurlah dengan posisi miring atau badan menyamping.
Baca Juga : Ingin Fotografi Berkualitas Cuma Bermodal Ponsel? Ini Triknya!
* Tidurlah dengan posisi kepala agak tinggi.
* Hindari kelelahan.
* Bersihkan rumah dari debu dan tungau yang dapat menyebabkan alergi atau peradangan pada tenggorokan.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR