Nakita.id - Mengenalkan konsep waktu bagi anak -anak yang berusia 6 tahun bisa menjadi sebuah tantangan.
Karena, di usia ini ia masih belum begitu mengerti tentang waktu.
Jika Moms mengajaknya untuk menunggu "2 jam lagi", "atau nanti saat jam 3 sore", ini tidak banyak membantu Si Kecil memahami berapa lama ia harus menunggu atau berapa lama waktu telah berlalu.
"Anak-anak prasekolah memiliki sedikit konsep waktu konvensional. Mereka juga tidak akan memiliki pemahaman tentang instruksi sehubungan dengan waktu sampai mereka berusia lebih dari 7 atau 8 tahun," jelas Myla Lee-Tolentino, spesialis kehidupan keluarga dan anak.
Baca Juga : Ingin Punya Anak Kembar? Sebaiknya Moms Mulai Konsumsi Makanan Ini!
Oleh karena itu, ada beberapa tips yang bisa Moms lakukan untuk mengajarkan Si Kecil dalam memahami konsep waktu.
Sehingga ia menjadi lebih sabar dan mereka dapat lebih memahami apa yang diharapkan.
1. Masukkan peristiwa ke dalam konteks
Maksudnya dengan menggunakan kata-kata seperti "sebelum" dan "setelah".
Apa yang terjadi sekarang, di masa sekarang, adalah waktu yang paling penting bagi anak usia 3 dan 4 tahun, kata Susan A. Miller, EdD.
Baca Juga : Jangan Beri Makanan Ini Untuk Anak Usia 1 Tahun, Akibatnya Fatal!
Dengan mengatakan "setelah jam 3 sore" nyaris tidak berarti apa-apa.
Jadi, letakkan konteks yang akan dipahami Si Kecil.
Katakan sesuatu seperti, "Kita akan makan siang dulu, lalu kita tidur siang dan ketika bangun, kita akan pergi ke mal."
2. Gunakan rutinitas
Contohnya dengan mengatakan "waktu tidur," "waktu makan siang," dan "waktu cerita".
Rutinitas yang ditetapkan sejak usia dini meyakinkan anak tentang hal-hal yang akan terjadi selanjutnya.
Labeli tugas-tugas ini dengan kata-kata waktu yang bisa dia tanggapi dan akhirnya gunakan sendiri.
"Ini akan membantu membangun kepercayaan dirinya ketika dihadapkan pada situasi baru seperti menghadiri program prasekolahnya," kata Tolentino.
"Ketika seorang anak tahu bahwa dia akan melihat orangtuanya lagi setelah kelas, itu membantunya mempercayai orang lain seperti gurunya."
Baca Juga : Operasi Bariatrik yang Bantu Arya Turunkan Berat Badan Hingga 100 Kg
3. Tandai dan hitung mundur hari pada kalender
Si Kecil senang dengan perjalanan keluarga ke pantai bulan depan?
Bantu dia memahami berapa lama dia harus menunggu sampai saat itu dengan menandainya di kalender dan menandai hari-hari berlalu, saran Tolentino.
Ini membantunya memikirkan masa depan dan menetapkan tujuan atau rencana untuk nanti.
Kegiatan kalender juga membantu anak-anak mengenali pola hari, minggu, dan bulan.
4. Jelaskan mengapa ada banyak atau sedikit waktu yang tersisa
Meminta seorang anak untuk bergegas atau menunggu sebentar bisa sangat sulit.
"Salah satu cara untuk meyakinkannya bukan dengan menyatakan berapa menit yang tersisa.
Tetapi menjelaskan alasan mengapa ada sedikit atau banyak waktu yang tersisa," jelas Marah Vasquez-Estuesta, pemilik bagian dan administrator Mindbuilders Preschool di Las Piñas City.
Baca Juga : Tidak Makan Nasi Selama Setahun, Ini yang Terjadi Pada Tubuh
Misal, Moms dapat mengatakan, "Mari kita bergerak cepat karena kita perlu naik bus sekolah!"
Daripada hanya berharap anak bergegas di pagi hari.
Ini membangun rasa urgensi pada anak karena dia dapat secara konkret melihat apa kegiatan selanjutnya.
Hal ini berdampak dirinya akan menyadari bahwa ia tidak boleh terlambat karena ada urutan dan rutinitas yang harus diikuti pada waktu tertentu.
5. Memiliki rutinitas harian yang ditetapkan
"Anak usia prasekolah merasa aman ketika mereka mengikuti jadwal waktu yang sama setiap hari.
Baca Juga : Belum Ada Setahun Menduda, Sule Sebut Akan Segera Menikah, Pertengahan Tahun 2019!
Seperti berpakaian, sarapan, naik ke sekolah, berpartisipasi dalam waktu kelompok, dan terlibat dalam waktu bermain gratis," kata Miller.
Ini menjadi sangat membingungkan bagi anak-anak muda jika urutan acara diubah.
Nah, itu dia Moms tips mengajari kesabaran pada Si Kecil sehingga ia tak mudah marah.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Smart Parenting |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR