Pada tahun 2015, peneliti dari Universitas Dundee, Skotlandia, melakukan riset yang diikuti 23 ibu hamil sebagai pesertanya.
Mereka diberi arahan untuk bicara, mengelus perut, dan berbaring tanpa gerakan tambahan.
Menggunakan sonogram dan pemantau gerakan janin, para peneliti menemukan janin bergerak lebih banyak ketika perut ibu disentuh.
Penelitian berikutnya melibatkan 28 ibu hamil pada trimester kedua dan ketiga.
Dengan arahan yang sama para peneliti memantau respon janin pada sentuhan ibu, ayah, dan orang asing.
Hasilnya mengejutkan lo, Moms dan Dads.
Tampak perbedaan respon, ibu hamil yang perutnya dielus memperlihatkan janin yang merespon lebih aktif.
Bahkan gerak janin itu ternyata lebih awal dari penelitian sebelumnya, yang juga mendokumentasikan kapan janin mulai bergerak dalam kandungan.
Dari penelitian tersebut diambil kesimpulan jika janin merasa lebih nyaman dan responsif ketika ada yang mengajaknya berinteraksi melalui sentuhan pada perut, atau diajak berbicara.
Intensitas respon berbeda-beda, dari interaksi yang diberikan oleh ibu, ayah, maupun orang asing.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | whattoexpect.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR