Tetaplah pamit dan pastikan anak bersama orang yang ia percaya.
Berpamitan dengan sentuhan sayang akan membantu anak jauh lebih tenang dalam menghadapi proses ini.
Baca Juga : Makan Durian Bikin Keguguran? Buah Ini Justru Mengandung Banyak Manfaat Bagi Ibu Hamil!
Mungkin Moms akan mendapati fase anak yang terus menangis.
Namun, hadapi fase ini secara konsisten agar ia jadi mandiri.
Kemandirian juga bisa Moms latih sejak usia dini agar ia tak hanya berani pisah dengan orangtua tetapi melakukan berbagai kegiatan secara mandiri.
Mengenalkan kemandirian secara bertahap sangat membantu.
Misalnya saat makan, Moms mau melatih anak agar makan sendiri.
Biarkan ia mencoba terlebih dahulu makan sendiri dan jangan dilakukan di semua jam makannya.
Baca Juga : Berjuang Antara Hidup dan Mati, Seorang Perempuan Meninggal Dunia Setelah Lahirkan Bayi Kembar 3
Memaksa akan membuat anak justru trauma dan tidak mau melakukannya sendiri.
Jangan lupa dukungan dari orangtua sangat dibutuhkan dalam fase belajar mandiri ini.
Dr. Frances Walfish, seorang psikoterapis anak sekaligus penulis buku The Self-Aware Parent mengungkapkan dorongan positif dari orangtua menjadi kunci keberhasilan kemandirian anak.
“Berikan pujian atas usahanya dapat mendorong kepercayaan diri anak,” ujarnya.
Selain itu, membantu anak dengan memberi pilihan juga jadi salah satu cara untuk mendorongnya melakukan apapun dengan lebih mandiri.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR