Pixabay
Ada dampak buruk bila anak kurang bisa konsentrasi
Latihan berkonsentrasi dapat membuatnya fokus mengerjakan sesuatu dalam waktu tertentu.
Konsentrasi juga dapat meningkatkan kemampuan anak belajar; memperlancar proses berpikir, meningkatkan daya ingat, serta meningkatkan kemampuan si batita.
Tetapi saat melatihnya berkonsentrasi, tentu kita tak perlu menuntut ketekunannya secara berlebihan.
Baca Juga : Fakta Baru Buaya Pemangsa Deasy Tuwo, Ternyata Tidak Berizin dan Dievakuasi Agar Tak Bahayakan Warga
Konsentrasi yang tidak dilatih sejak dini, dapat membuat anak memiliki tingkat konsentrasi yang rendah.
Pikirannya bercabang, tidak bisa fokus, mudah teralihkan perhatiannya dan tentu akan mengakibatkan aktivitas anak tidak maksimal.
Moms perlu tahu dampak jika konsentrasi anak masih rendah saat di usia sekolah:
View this post on Instagram
Penyakit jantung bawaan menjadi penyebab kelainan bawaan tersering pada bayi di antara kelainan bawaan lain, seperti: kelainan bawaan saluran cerna, paru, ginjal, anggota gerak, dan lain-lain. Moms perlu mengetahui bahwa tercatat 8 bayi dari 1.000 kelahiran hidup di Indonesia dilahirkan dengan penyakit jantung bawaan (PJB). Secara garis besar, PJB dibagi dua kelompok, yaitu PJB biru (sianotik) yang lebih cepat menimbulkan gejala dan paling mudah dikenali. Kemudian, PJB non-sianotik, yaitu PJB yang tidak menimbulkan warna kebiruan pada anak. Pada umumnya bayi dengan PJB tidak menunjukkan gejala atau asimtomatis. Namun ada tanda-tanda khas penyakit jantung bawaan yang harus diperhatikan lebih lanjut, antara lain: 1. Bayi sering berhenti menyusu, karena napasnya tersengal-sengal. 2. Keringat dingin atau pucat. 3. Sering mengalami infeksi saluran pernapasan. 4. Pertumbuhan terhambat (berat badan sulit naik). 5. Kulit kebiruan terutama bila aktivitas meningkat seperti menangis. 6. Mudah capek, anak berjalan sebentar kemudian jongkok atau berhenti. 7. Terlihat detak jantung lebih cepat. Simak penjelasan selengkapnya mengenai penyakit jantung bawaan pada bayi di video berikut ini. #nakitaid #tipsnakita #iburumahtangga #jantungpadaanak #penyakitjantung #jantung #penyakitbawaan #penyakitanak
A post shared by NakitaID (@nakitaid) on Jan 13, 2019 at 8:01pm PST
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan dalam Menumbuhkan Anak
KOMENTAR