Pexels
Kapan bayi mulai tersenyum?
Setelah lahir , barulah bayi bisa mengembangkan senyumnya yang sungguhan, untuk tujuan tertentu.
Senyuman ini bukan sekadar menunjukkan bahwa ia sedang senang lho, Moms, tetapi juga menandakan perkembangan besar yang tengah terjadi.
Misalnya, menjadi tanda bahwa penglihatannya telah berkembang, dan ia mampu mengenali wajah ibunya.
Baca Juga : Lihat, Apakah Si Kecil Kurang Konsentrasi? Bila Ya, Ini Dampak Buruknya, Moms!
Otak dan sistem sarafnya sudah cukup matang untuk mengenyahkan senyum refleksif, dan ia sekarang tahu bahwa senyum merupakan cara untuk berhubungan dengan orang lain.
Si kecil juga mulai menyadari bahwa apa yang dirasakannya itu penting, dan memberi efek langsung pada orang-orang yang ada di sekitarnya.
Ia akan tersenyum untuk mengungkapkan rasa senang, rasa puas, semangat, dan bahagia.
Mungkin itulah yang ingin disampaikannya ketika Mama baru menyusuinya. "Aku puas dan kenyang, Mama!" begitu mungkin katanya.
Lalu, kapan bayi mulai bisa tersenyum?
Baca Juga : Ammar Zoni dan Adik-adiknya Berparas Tampan, Ternyata Begini Sosok Sang Ayah
View this post on Instagram
Penyakit jantung bawaan menjadi penyebab kelainan bawaan tersering pada bayi di antara kelainan bawaan lain, seperti: kelainan bawaan saluran cerna, paru, ginjal, anggota gerak, dan lain-lain. Moms perlu mengetahui bahwa tercatat 8 bayi dari 1.000 kelahiran hidup di Indonesia dilahirkan dengan penyakit jantung bawaan (PJB). Secara garis besar, PJB dibagi dua kelompok, yaitu PJB biru (sianotik) yang lebih cepat menimbulkan gejala dan paling mudah dikenali. Kemudian, PJB non-sianotik, yaitu PJB yang tidak menimbulkan warna kebiruan pada anak. Pada umumnya bayi dengan PJB tidak menunjukkan gejala atau asimtomatis. Namun ada tanda-tanda khas penyakit jantung bawaan yang harus diperhatikan lebih lanjut, antara lain: 1. Bayi sering berhenti menyusu, karena napasnya tersengal-sengal. 2. Keringat dingin atau pucat. 3. Sering mengalami infeksi saluran pernapasan. 4. Pertumbuhan terhambat (berat badan sulit naik). 5. Kulit kebiruan terutama bila aktivitas meningkat seperti menangis. 6. Mudah capek, anak berjalan sebentar kemudian jongkok atau berhenti. 7. Terlihat detak jantung lebih cepat. Simak penjelasan selengkapnya mengenai penyakit jantung bawaan pada bayi di video berikut ini. #nakitaid #tipsnakita #iburumahtangga #jantungpadaanak #penyakitjantung #jantung #penyakitbawaan #penyakitanak
A post shared by NakitaID (@nakitaid) on Jan 13, 2019 at 8:01pm PST
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR