Nakita.id - Orangtua mana yang tak sedih ketika anaknya jatuh sakit.
Hal itu pula tampaknya yang tengah dirasakan oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Bagaimana tidak, putra semata wayang mereka, Rafathar Malik Ahmad kini tengah terbaring lemas karena sakit, Moms.
Baca Juga : Bukan dengan Nagita Slavina atau Rafathar, Raffi Ahmad Tidur Seranjang dan Memeluk Orang Ini
Melalui Instargram story-nya, Raffi pun membagikan potret putranya yang tengah tertidur pulas di sofa rumahnya.
Ia pun juga menunjukkan termometer digital dengan angka 39 derajat Celcius, Moms.
Ternyata, Rafathar tengah mengalami demam dan panas tinggi.
Rafathar kemudian mendapatkan penanganan dini dari orangtuanya dengan diberi kompres di dahinya.
Ia pun tampak berbaring sambil sedikit tersenyum seperti menahan sakit, Moms.
Setelahnya, Raffi juga membagikan potret Rafathar dengan kompres demam di dahinya itu ke galeri Instagramnya.
"Get Well Soon," tulisnya sebagai keterangan foto.
Dalam foto tersebut, Rafathar tampak terduduk lesu.
Matanya berair seperti hendak menangis.
Baca Juga : Karena Ulahnya Sendiri, Aura Kasih Alami Hal Ini Saat Hamil Muda
Mungkin ia menahan rasa sakit yang kini tengah dialaminya, Moms.
Pada umumnya, suhu normal manusia adalah 36,5-37,5 derajat Celcius, Moms.
Bila suhu tubuh sudah melebihi 37,5 derajat Celcius, maka hal ini sudah tergolong demam.
Demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat Celcius atau lebih bisa berpontensi berbahaya, Moms.
Demam tinggi harus segera ditangani dokter apabila suhunya sudah mencapai lebih dari 39,3 derajat Celcius dan telah berlangsung selama tiga hari.
Baca Juga : Istri Virgoun, Mantan Personel Girlband Ini Melahirkan Anak Kedua, Tengok Potretnya yang Tampan
Dari unggahannya tersebut, Rafathar pun mendapatkan banyak doa dari warganet.
Para warganet mendokan agar putra semata wayang Rafi dan Nagita ini lekas sembuh dan demamnya cepat reda.
Semoga cepat sembuh ya, Rafathar!
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR