Nakita.id - Setiap anak, tidak hanya membutuhkan pendidikan formal namun informal.
Kepada siapa lagi anak mendapat pendidikan informal selain dari Moms dan Dads.
Pendidikan informal yang perlu menjadi perhatian Moms dan Dads adalah pentingnya mengajarkan anak-anak tentang nilai alam dan konservasi.
Menurut laporan Living Planet 2018 dari WWF, populasi margasatwa menurun sebanyak 60% hanya dalam kurun waktu 40 tahun.
Baca Juga : Anak Cerdas Berprestasi dengan Berikan Pujian yang Tepat, Ini Caranya
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa hilangnya dan berkurangnya habitat alami serta eksploitasi adalah faktor utama penyebab menurunnya populasi spesies.
Hal tersebut membangkitkan kecemasan mengenai dampak aktivitas manusia di bumi, dan menunjukkan betapa pentingnya untuk mengajarkan anak-anak mengenai konservasi alam sejak dini, sehingga saat beranjak dewasa anak akan memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan.
Baca Juga : 6 Akibat Moms Terlalu Mengontrol Anak, Bisa Tak Kreatif Hingga Kesehatan Mental Terganggu!
Kemudian bagaimana cara menyampaikan topik konservasi alam tersebut ya?
Merry Inggriany, seorang ibu dari selebgram anak Baby Moonella, mengatakan saat Moms ingin menyampaikan topik tentang konservasi alam tidak bisa memaksa anak untuk mengerti.
"Jadi pastinya berat, aku mensiasatinya kalau enggak ngajak mereka outbond, misalnya kita ke Bali, kita ke pantai, disitu aku kasih tahu, ini loh Moonel, kalau kita buang sampah tidak sembarangan, pantainya pasti bersih, dari hal-hal simpel seperti itu," jawab ibu dari dua anak ini di acara workshop yang diadakan oleh ZooMoo.
Sementara, Sally Kaiola dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara, mengatakan sejak usia dini, anak-anak harus mendapat informasi bahwa Moms sebagai manusia adalah salah satu makhluk yang hidupnya tergantung pada oksigen dan air.
Tak lupa, ada makhluk lain juga yang kehidupannya tergantung pada oksigen dan air.
"Jadi kalau kita menjaga alam dan lingkungan bukan untuk menjaga alamnya sebenarnya, tetapi menjaga kehidupan kita secara menyeluruh," jelas Sally.
Baca Juga : 3 Permainan di Dalam Ruangan Ini Bisa Buat Anak Kreatif Loh Moms
Selain itu, Sally juga mengatakan, penting memberikan pengertian pada anak bahwa bumi yang memiliki sumber daya alam melimpah harus membagikan sumber dayanya untuk kita agar kita tetap hidup.
Sama halnya dengan hewan yang membutuhkan sumber daya alam untuk mempertahankan hidup.
Maka, ada hewan yang hampir punah, bahkan sudah punah, dan kenapa punah harus Moms bicarakan dengan anak.
Baca Juga : Buku Sains Seru untuk Anak, Ajarkan Anak Indonesia Agar Suka Sains
"Contohnya di Indonesia, secara global kita hanya memiliki tujuh spesies penyu laut, dan di Indonesia kita punya 6 diantaranya. Bayangkan betapa beruntungnya anak-anak di Indonesia, mereka bisa mempelajari hal itu. Dengan mempelajari itu, sebelum mereka dewasa, mereka sudah mempunyai pola pikir yang menjaga lingkungan," ucap Sally.
Tentu seluruh pengertian dan penyampaian tentang menjaga alam Moms sampaikan dengan cara yang menyenangkan.
Seperti mengajak berkebun, mengunjungi kebun binatang, menonton konten-konten seputar konservasi alam dari internet dan lain sebagainya.
Sally menambahkan bahwa anak-anak sekarang sangat cepat menangkap informasi, baik menggunakan cara menyenangkan atau serius kalau menarik buat anak, anak akan cepat menyimpannya ingatan tersebut dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, mengajari anak mencintai alam sudah harus ditanamkan sejak dini karena untuk kehidupan kita ke depannya.
"Kalau dari kecil, hal-hal seperti ini sudah menjadi perhatian atau sering dibicarakan, kita katakan dengan era teknologi, games misalnya dan mereka mendiskusikan itu satu dengan yang lain. Kalau isunya tentang hal ini, ini akan sangat menarik, ada games dinosaurus misalnya, they need to know why dinosaurus udah ga ada.
Sesuatu yang diluar kehidupan sehari-hari, tapi kita berada di dalamnya, dan anak-anak memiliki hak untuk mengetahui informasi itu." kata Sally.
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR