Nakita.id - Untuk sebagian besar ibu yang baru pertama kali merasakan kehamilan, panduan awal kehamilan sangatlah penting.
Apalagi panduan awal kehamilan tentang apa saja yang terjadi di bulan awal kehamilan.
Baca Juga : Selain Menyehatkan, Semangka Bisa Atasi Mual dan Muntah di Awal Kehamilan
Biasanya, panduan awal kehamilan pertama yang dicari di awal kehamilan pasti seputar mual dan muntah saat hamil.
Mual merupakan salah satu gejala awal kehamilan.
Oleh karena itu, banyak calon ibu yang berpikir bahwa mual adalah hal yang normal terutama selama sedang hamil muda.
Menurut American Pregnancy Association, hampir 70% ibu hamil mengalami mual di awal kehamilannya.
Baca Juga : Ciri-ciri Hamil Muda yang Langsung Dirasakan Tubuh, Mulai Kembung Sampai Sembelit
Mual di awal kehamilan juga disebut dengan morning sickness.
Sebenarnya belum pasti apa yang menyebabkan mual di awal kehamilan.
Tapi, mual saat hamil sangat erat kaitannya dengan perubahan hormon hCG (human chorionic gonadotrophin).
Baca Juga : Malas Gerak Saat Hamil, Hati-hati dengan 3 Gangguan Kehamilan Ini Moms
Hormon ini diproduksi di awal kehamilan oleh sel-sel yang membentuk plasenta (ari-ari).
Jangan khawatir Moms, mual akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan kita.
Begitu memasuki usia kandungan 12-14 minggu, rasa mual saat hamil mulai menurun bagi banyak wanita.
Dan pada saat ini, umumnya rasa mual sudah hilang pada banyak wanita.
Tapi hal ini akan berbeda tiap ibu.
Baca Juga : Cara Masak Ayam Goreng Kuning Supaya Dagingnya Tidak Keras dan Bumbunya Sedap!
Ada Moms yang hanya mengalami mual dalam waktu singkat, dan ada juga yang lebih lama, bahkan ada juga yang sama sekali tidak mengalami mual.
Yang mana pun yang Moms alami, semua ini masih tergolong normal.
Bukan berarti jika ibu tidak mual maka kehamilannya terganggu.
Mual yang dialami pada awal kehamilan, umumnya disebabkan oleh indra penciuman yang menjadi lebih sensitif terhadap bau-bauan tertentu.
Makanan dengan aroma tertentu yang biasa dikonsumsi pun juga bisa membuat kita mual, terutama yang beraroma tajam seperti telur dan bawang.
Mual saat hamil tidak berhubungan dengan terlambat makan atau pola makan yang tidak teratur.
Baca Juga : Terbongkar, Ternyata Segini Penghasilan Raffi Ahmad Per Bulan! Pantas Tajir Melintir
Mual saat hamil perlu diperiksakan ke dokter, jika mual dan muntah terjadi terus-terusan dan terbilang parah.
Mual dan muntah yang sangat parah bisa menyebabkan ibu hamil mengalami dehidrasi, gangguan metabolisme, dan penurunan berat badan yang cepat.
Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum perlu penanganan medis, tidak seperti morning sickness.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | babycentre.co.uk |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR