Nakita.id - Kemajuan teknologi membuat kita bisa lebih mudah melakukan sesuatu.
Salah satunya dengan keberadaan smartphone atau ponsel pintar dengan segala kecanggihannya.
Moms bisa mendapatkan hiburan dari sebuah smartphone, bahkan bisa menggunakannya sebagai sarana mencari uang atau untuk bekerja.
Baca Juga : Tya Ariestya Ketemu Syahnaz Sadiqah di Dokter Kandungan, Ikut Program Bayi Tabung?
Bahkan terkadang, orangtua zaman sekarang telah memberikan benda ini kepada anak-anaknya sejak usia dini.
Orangtua memberikan smartphone biasanya untuk menghilangkan rasa bosan pada anak terutama ketika Si Kecil sedang rewel.
Anak-anak bisa menggunakan smartphone untuk bermain game atau menonton video di YouTube.
Hal ini terkadang membuat anak jadi kecanduan gadget seperti tablet dan ponsel, bahkan sampai kecanduan.
Sayangnya lagi, orangtua juga sering lalai dan membiarkan Si Kecil bermain gadget sendiri tanpa mendampinginya.
Sayangnya, penggunaan ponsel atau gedget pada anak usia dini ternyata cukup berbahaya dan sangat tidak disarankan, Moms.
Pasalnya, benda ini memancarkan cahaya biru yang dapat membahayakan kesehatan kita.
Meskipun mungkin menimbulkan efek yang tidak signifikan pada kesehatan kita jika digunakan dalam waktu singkat, cahaya biru sangat mempengaruhi mata setelah paparan yang lama.
Hal inilah yang terjadi pada seorang gadis kecil berusia 4 tahun di Thailand, Moms.
Meski masih berusia sangat belia, ia harus menjalani operasi mata karena penggunaan gadget berlebihan.
Orangtua gadis ini pun membagikan pengalaman putrinya untuk peringatan bagi orangtua lainnya.
Kisahnya dibagikan oleh orangtuanya di Facebook (02/11/2018) dan menjadi viral.
Mengutip Elite Readers, sang ayah, Dachar Nuysticker Chuayduang telah membiarkan putrinya menggunakan gadget sejak berusia dua tahun.
Gadis kecil itu kemudian kecanduan smartphone dan secara bertahap mengembangkan masalah pada matanya.
Dia diketahui sudah mulai diberi kacamata untuk mencegah masalah mata lebih lanjut.
Namun, meski sudah diberi kacamaya, ia mengembangkan ambliopia atau mata malas dan harus menjalani operasi ketika dia baru berusia empat tahun.
Ambliopia terjadi ketika penglihatan menjadi terganggu, tetapi tidak dapat diperbaiki dengan bantuan kacamata dan tidak disebabkan oleh penyakit mata apa pun.
Rupanya, hal ini disebabkan karena otak sudah tidak sepenuhnya mengenali gambar yang dilihat oleh mata yang terpengaruh.
Ketika putrinya menggunakan kacamata, orangtuanya mengira kondisinya akan semakin membaik.
Akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya, pengelihatan putrinya justru semakin memburuk dan membutuhkan penanganan dengan operasi mata.
Saat itulah ia menemukan bahwa alasan penglihatan putrinya yang memburuk adalah karena paparan smartphone yang berlebihan dan tak terkendali.
Lihat postingan ini di Instagram
Untungnya, operasinya berjalan dengan baik dan sekarang, putrinya dapat menggunakan kedua matanya dengan baik dan pulih.
Namun, dokter telah melarangnya untuk kembali menggunakan smartphone sama sekali atau bahkan menonton televisi sekalipun.
Sang ayah pun kemudian memutuskan untuk memosting kisah putrinya untuk memperingatkan orangtua lain tentang efek berbahaya dari penggunaan smartphone yang berlebihan pada anak-anak.
Meskipun kadang-kadang menggunakan gadget seperti smartphone tidak dapat dihindari, yang terbaik bagi orangtua adalah membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak mereka untuk menggunakan perangkat elektronik tersebut.
Karena mata anak-anak muda belum sepenuhnya berkembang, cahaya biru bisa lebih berbahaya bagi mereka dibandingkan dengan orang dewasa.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan bahwa waktu untuk bermain smartphone pada anak-anak harus dibatasi.
Baca Juga : Uya Kuya Beri Kado Putrinya Dibungkus 'Plastik Sampah', Lihat Isinya Fantastis Dibeli di Eropa
Anak-anak hanya diperbolehkan maksimal dua jam per hari untuk menggunakan ponsel atau menatap layar seperti juga televisi dan komputer.
Sedangkan untuk anak usia 2 sampai 5 tahun, para ahli mengatakan waktu penggunaan gadget yang disarankan hanya satu jam per hari.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Elite Readers,Goodtimes,Suar.ID |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR