Nakita.id - Masih ingat dengan peristiwa empat orang siswa dan satu orangtua murid memukuli cleaning service atau tenaga kebersihan sekolah hingga bersimbah darah?
Ya, insiden yang terjadi di SMPN 2 Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan ini tentu saja mencoreng wajah pendidikan Tanah Air.
Empat orang siswa dan satu orangtua murid melakukan pengeroyokan kepada tenaga honorer Faisal Dg. Paulie (38) hingga kepalanya sobek.
Baca Juga : Turunkan Berat Badan Hingga 77 Kg, Wanita Ini Malah Idap Kanker, Begini Fakta di Baliknya
Insiden memilukan yang terjadi pada Senin (11/2/2019) ini akhirnya berakhir dengan damai karena dua belah pihak sudah saling memaafkan.
"Kasus ini berakhir damai. Tapi, nasib siswa di sekolah akan diselesaikan melalui rapat internal dewan guru dengan orangtua murid," ujar Aipda Rusdiyono, Kanit Reskrim Polsek Galesong Selatan seperti dilansir Tribun Jateng.
Jalur mediasi yang ditempuh kedua belah pihak mengakibatkan kasus ini tidak bisa dilimpahkan ke Polres Takalar dan tidak akan diproses hukum.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Dinilai Merugikan Si Kecil, Ini Cara Orangtua Menghindari Memberi Label Bagi Anak
Namun, meski jalan damai sudah ditempuh, pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan empat siswa yang terlibat dalam aksi tidak terpuji itu.
Keputusan tersebut diambil dari hasil rapat sekolah bersama seluruh dengan instansi terkait.
Melansir dari Kompas.com, keempat siswa tersebut sepakat dikeluarkan karena kerap berbuat onar dan berlaku tidak sopan kepada guru.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Sakit Keras, Annisa Pohan Ungkap Hal Ini Soal Mertuanya
"Hasil rapat kemarin sore, empat siswa secara resmi dikembalikan kepada orangtua masing-masing, tetapi kami tetap memberikan rekomendasi untuk pindah ke sekolah lain," kata Kepala SMPN 2 Galesong Selatan Hamzah pada Rabu (13/2/2019).
Sementara Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar yang juga hadir dalam rapat tersebut mengaku prihatin dengan kejadian ini.
"Tentunya kami prihatin atas kasus seperti ini, tetapi semuanya kami kembalikan kepada pihak sekolah dan mengacu pada tata tertib di sekolah," kata Dahlan, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Derita Kanker Darah di Usia Lanjut, Ini Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Pengobatan!
Keempat siswa yang dikeluarkan tersebut adalah IM (12), RD (12), NA (12) dan AK (12).
Sementara orangtua siswa yang juga menjadi pelaku pengeroyokan adalah MS (48).
Kejadian tidak terpuji ini berawal dari kata-kata umpatan kasar pelaku yang dilontarkan kepada korban.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR