Gary Lineker, pemain sepakbola kesohor dari Inggris ikut menyambut gembira perkembangan ilmu kedokteran ini.
Bayinya yang baru berusia 3 bulan juga penderita leukemia. Walaupun George, bayi tersebut, membaik setelah mendapat kemoterapi, nantinya ia pasti membutuhkan pencangkokan sumsum untuk membunuh leukemianya.
Memang, bayi dan anak kecillah yang pertama-tama bakal menarik keuntungan dari penemuan baru ini, karena untuk mereka sel-sel dari satu tali pusar saja sudah cukup.
Baca Juga : Ibu Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah, Peluang Sembuh Pasien Dewasa Tipis, Begini Penjelasannya!
Oleh karena itu, para ahli juga sedang mengembangkan teknik yang akan memungkinkan sel-sel dari satu tali pusar berkembang biak di laboratorium agar dapat menghasilkan cukup sumsum untuk penderita dewasa.
Kelebihan utama dari pengobatan baru ini ialah biang sel bayi kemungkinannya kurang menimbulkan reaksi yang fatal akibat penolakan tubuh.
Bandingkan dengan pencangkokan melalui donor yang sering kali menimbulkan reaksi penolakan atau infeksi pada resipien.
Baca Juga : Usus Pria Tua Ini Membusuk Hanya Karena Makan Semangka, Kok Bisa?
Sebuah perusahaan, Biocyte Corporation, di New York, merencanakan akan membujuk para orang tua agar memberikan "hadiah ulang tahun" yang unik kepada anak mereka.
Dengan biaya sekitar Rp 1,7 juta untuk 10 tahun pertama, seorang bayi akan mendapat hadiah yang bisa berarti penyambung nyawa, yakni sumsum tulang dari sel yang berasal dari tali pusamya sendiri.
Baca Juga : Punya Kelainan Aneh dan Dibully, Perempuan Ini Kini Menjadi Perempuan Cantik Bak Malaikat
Siapa tahu bakal terpakai kalau diperlukan nanti. Selama tidak terpakai sumsum tulang dapat disimpan dengan cara dibekukan (Aileen Ballantyne/Nanny).
(Artikel ini telah terbit di Intisari.grid.id dengan judul "Ani Yudhoyono Idap Kanker Darah: Ternyata Tali Pusar Bisa Jadi 'Penyambung Nyawa' para Penderita Kanker Darah")
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR