Nakita.id - Raisa Andriana dan Hamish Daud tengah berbahagia karena dikaruniai anak pertama berjenis kelamin perempuan.
Kabar baik dari Raisa dan Hamish Daud ini berasal dari unggahan manajer Hamish Daud, Vitalia Ramona di Instagramnya.
Vitalia mengunggah simbol hati dan me-mention Hamish serta Raisa.
Unggahan ini pun dianggap sebagai sebuah kode atas kelahiran buah hati mereka.
Baca Juga : Apa Saja Sih Fakta Unik yang Jarang Diketahui Tentang Bayi Baru Lahir? Simak Moms!
Tak lama setelah kabar Raisa melahirkan mencuat ke publik, beredar foto Raisa yang menggendong bayi mungil.
Dalam foto tersebut terlihat Raisa dan Hamish Daud melihat anak pertama mereka yang tidur.
Apakah Moms pernah terpikir di saat bayi sedang tidur dengan tenang, otak mereka sedang bekerja memproses informasi?
Mungkin kita tidak terpikir sampai pada tahap tersebut, ternyata ada keterkaitan tidur bayi dengan keterampilan bahasa loh.
Baca Juga : Bayi Sulit Tidur Bisa Disiasati dengan Trik Berikut, Bukan Hanya dengan Menggendong
Melansir dari Motherly, meskipun bayi sedang tidur, otak mereka sedang memproses pembelajaran harian.
Bayi yang baru lahir sedang merasakan pengalaman baru sehingga otak mereka bekerja mengorganisir dan mengkategorisasikan semua informasi.
Diperkirakan bahwa tidur merupakan bagian integral dari proses ini.
Sebuah penelitian menemukan, bayi usia 6 sampai 8 bulan memiliki kemampuan membuat makna per kata, meskipun mereka sedang tidur.
Membuat makna per kata dahulu dikira hanya bisa dilakukan oleh anak yang sudah cukup besar dan dewasa.
Namun penelitian ini mengatakan bayi dapat mengenali benda dan mereka menyebut benda tersebut dengan nama buatan mereka sendiri.
Padahal objek yang dimaksud belum tentu benar memiliki nama tersebut, dari sini peneliti berusaha memastikan apakah bayi menggunakan pengetahuan untuk mengidentifikasikan benda.
Para peneliti menguji lagi ketika bayi sudah tidur dan otak mereka dapat membedakan antara nama yang benar dan yang salah untuk benda baru.
Bayi dapat melihat kesamaan di antara pasangan benda yang sama, alias bayi dapat menggeneralisasikan benda.
Bayi dapat mengeneralisasikan pengetahuan mereka saat tidur, sementara saat bayi masih terjaga bayi belum bisa menggeneralisasikan pembelajaran mereka.
Kualitas pembelajaran bayi tergantung pada seberapa tercukupi tidur.
Bayi yang tidur selama sekitar 50 menit menunjukkan respons otak yang disebut komponen N400 yang menunjukkan kepada para peneliti bahwa mereka telah menciptakan makna kata-kata tersebut.
Komponen N400 juga ditemukan ketika anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa belajar arti kata.
Namun, bayi yang tidur 30 menit atau kurang hanya mampu menyaring fitur-fitur serupa dari konteks dan menghubungkannya dengan bunyi kata sehingga bayi tidak dapat menciptakan makna untuk kata itu.
Baca Juga : Sebelum Melahirkan, Raisa Sempat Dilarang Hamish Daud untuk Makan Ini Agar Cepat Dapat Momongan
Misalnya bayi mendengar kata 'nasi' tetapi karena bayi kurang tidur dia hanya menghubungkan dengan buyi kata menjadi 'nati'.
“Hasil kami menunjukkan bahwa bayi dapat membentuk memori jangka panjang untuk makna kata jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
Meskipun struktur otak yang relevan untuk jenis memori ini belum sepenuhnya matang, mereka sudah dapat digunakan sampai batas tertentu," jelas Angela D. Friederici, seorang peneliti anak.
Para peneliti mengatakan bahwa satu tahap tidur tertentu bertanggung jawab untuk memori makna kata.
Kesimpulannya, kualitas tidur bayi mempengaruhi keterampilan bahasa.
Source | : | Nakita.id,mother.ly |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR