"Meskipun berhubungan intim haruslah bergairah, itu juga harus menyenangkan, jadi jangan takut untuk tersenyum dan bahkan tertawa saat berhubungan seks, terutama pada kecelakaan sesekali," kata Jonathan Bennett, seorang penasihat, penulis, dan pelatih hubungan bersertifikat.
"Ini tidak berarti mengolok-olok pasangan Anda atau diri sendiri. Alih-alih, Anda begitu nyaman satu sama lain, Anda berdua dapat mengalami berbagai macam emosi selama berhubungan seks," tambahnya.
5. Pola pikir "tanpa orgasme = kegagalan"
Kadang-kadang orgasme tidak seharusnya menjadi tujuan akhir, kata Melody Li, seorang asosiasi ahli terapi dan perkawinan berlisensi dan keluarga.
"Kesenangan seksual dialami melalui proses menggoda, menciptakan hasrat, bereksperimen dengan berbagai jenis sentuhan, bermain, dan berfantasi, dan banyak lagi," jelasnya.
"Berfokus hanya untuk mencapai orgasme bahkan dapat menyebabkan 'kecemasan kinerja' dan pemutusan emosional.
Lebih baik jangan terlalu menganggap orgasme sebagai tujuan akhir dan tetap hadir dengan sensasi yang menyenangkan dan respons pasangan Anda," jelasnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR