Dalam keadaan normal, hal ini tidak akan menyebabkan kecanduan.
Hanyalah rasa bahagia dan puas pada umumnya.
Akan tetapi saat seseorang mengalami kecanduan, objek yang membuat senang tersebut malah merangsang otak menghasilkan dopamin yang berlebihan.
Jumlah dopamin yang kelewat batas akan mengacaukan kerja hipotalamus, bagian otak yang bertanggungjawab mengatur emosi dan suasana hati.
Sehingga membuat seseorang merasa sangat bahagia tidak wajar, bersemangat, dan percaya diri berlebihan hingga merasa ‘teler’.
Baca Juga : Keluarga Syahrini Berangkat ke Jepang, Luna Maya Tulis Puisi Mimpi Jelang Pernikahan Reino Barack!
Efek membahagiakan ini akan membuat tubuh secara otomatis ketagihan untuk merasakannya lagi.
Pada akhirnya, efek ini membuat seseorang terus menggunakan candu tersebut secara berulang dalam frekuensi dan durasi yang lebih tinggi demi memuaskan kebutuhan akan kebahagiaan ekstrem tersebut.
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR