Tahap 2. Tubuhnya membuka.
Bagian-bagian otak yang memproses rasa takut dan kecemasan mulai bersantai, ujung rahim naik, membuat Miss V lebih panjang.
Klitoris membengkak, seperti halnya jaringan spons sekitar uretra, yang membuat beberapa wanita seolah-olah merasa ingin buang air kecil saat terangsang.
Baca Juga : Tips Agar Posisi Hubungan Intim Membuat Dads Susah Berhenti dan Ingin Lebih Lama
Menyentuh klitorisnya akan membuatnya menginginkan rangsangan langsung, dan semakin bergairah.
Tahap 3. Tanda vitalnya meningkat.
Detak jantung dan pernapasan semakin cepat, sehingga memompa lebih banyak darah ke ekstrim, warna labia semakin gelap, dan klitoris semakin sensitif, meluas, membesar penuh, menunggu kontak dengan penis.
Dengan stimulasi stabil dan lambat akan membantu tubuhnya ke arah ambang klimaks. Semakin banyak yang dirasakannya, makan akan semakin meresponlah ia.
Baca Juga : Manfaat Orgasme untuk Moms, Hilangkan Stres Hingga Membuat Awet Muda
Tahap 4. Mendekati ambang batas.
Sadar bagian dari otaknya, lalu tenggelam dalam neuro-transmitter, dan memasuki keadaan seperti kerasukan.
Sebelum klimaks, alam bawah sadar yang menangani hal-hal seperti pernapasan dan detak jantung memberi sinyal saraf pada vagina untuk memulai kontraksi otot.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | intisari |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR