Nakita.id - Melihat langsung perkembangan bayi kita merupakan momen paling indah bagi para orangtua, apalagi saat ia mulai merangkak.
Moms tentu ingin memastikan bayi kecil kita ini tumbuh dan berkembang sesuai usianya, termasuk saat bayi mulai merangkak.
Fase merangkak adalah salah satu tahapan perkembangan bayi yang tak boleh kita lewatkan.
Baca Juga : Bayi Merangkak Mundur, Apakah Berbahaya untuk Tumbuh Kembangnya?
Felice Sklamberg, seorang ahli terapi okupasi untuk anak di New York University’s School of Medicine, mengungkap kepada Parenting bahwa fase merangkak adalah tonggak utama untuk melatih keseimbangan dan perkembangan motorik anak.
Bila Moms perhatikan, bayi akan merangkak maju dengan menggerakkan lengan kanan dan kaki kiri, kemudian lengan kiri dan kaki kanan secara bergantian.
Proses ini disebut dengan pola cross-crawl.
Gerakan tangan dan kaki yang bersilangan ini menunjukkan bahwa fungsi otak kanan dan kiri anak berjalan seimbang.
Para pakar kesehatan bahkan mengungkapkan bahwa anak yang belajar merangkak cenderung memiliki tubuh yang lebih kuat daripada anak yang tidak merangkak.
Merangkak memerlukan koordinasi otot tangan, pergelangan tangan, siku, dan bahu anak untuk menopang berat badannya sendiri.
Itulah kenapa orangtua justru harus terus melatih bayi merangkak supaya tubuhnya lebih kuat saat anak belajar jalan.
Biasanya, bayi akan mulai merangkak selangkah demi langkah di usia 6 sampai 10 bulan.
Baca Juga : Punya 5 Anak Gadis, Tengok Cantiknya Anak-Anak Tora Sudiro dan Mieke Amalia yang Jarang Disorot
Sebelum mulai merangkak, Si Kecil akan terlihat antusias untuk menggerakkan tangan dan kakinya ke arah depan untuk meraih benda-benda yang ada di sekitarnya.
Semakin sering bayi mencoba bergerak maju, maka semakin cepat pula kemungkinan ia bisa merangkak.
Meskipun fase ini penting, namun kenyataannya tidak semua bayi akan mengalami fase merangkak.
Ada bayi yang langsung bisa berjalan tanpa merangkak terlebih dahulu.
Moms tak perlu panik dulu jika Si Kecil tidak bisa merangkak seperti bayi lainnya.
Selama bayi Moms mampu menggerakkan kaki dan tangannya, maka perkembangan motorik anak dinilai tetap normal dan baik-baik saja.
Nah, supaya lebih aman, yuk bantu latih kemampuan bayi merangkak dengan cara berikut ini.
1. Kenali tanda bayi siap merangkak
Baca Juga : Punya Tubuh Langsing Idaman Para Wanita, Porsi Makan Nia Ramadhani dan Jessica Iskandar Bikin Syok!
Memang tidak mudah untuk menentukan kapan Si Kecil mulai siap merangkak.
Namun, ada beberapa tanda yang bisa kita amati dari tingkah laku si kecil yang menunjukkan bahwa ia siap belajar merangkak.
Seorang dokter anak, Ashanti Woods, MD mengatakan bahwa bayi yang sering berguling dan duduk sendiri tanpa bantuan biasanya sudah siap untuk belajar merangkak.
2. Siapkan alas yang empuk
Sebelum melatih bayi merangkak, sediakan alas karpet yang empuk dan lembut.
Selain mencegah benturan, hal ini juga bermanfaat untuk menghindari pecahan kaca atau benda tajam yang dapat melukai tubuh Si Kecil.
Selain itu, pilihlah karpet berwarna-warni dengan gambar kartun favorit anak.
Hal ini dapat membantu menarik perhatian si kecil untuk bergerak maju dan menyentuh gambar favoritnya.
Tanpa disadari, Si Kecil akan merangkak selangkah demi langkah sampai mantap.
3. Perbanyak waktu tengkurap
Baca Juga : Bukan Wajah, 4 Bagian Tubuh Ini Justru Alami Penuaan Kulit Lebih Dulu
Untuk melatih bayi merangkak, manfaatkan momen tummy time alias bayi tengkurap sesering mungkin.
Cara ini akan memberikan banyak kesempatan bagi Si Kecil untuk menguatkan otot leher, punggung, bahu, dan kepalanya.
Semakin sering bayi tengkurap, maka perkembangan motoriknya pun akan lebih cepat.
Jangan lupa selalu berikan semangat dan pujian untuk Si Kecil supaya semakin antusias untuk merangkak maju.
BERITA POPULER: Cara Daftar PKH yang Cair November 2024 hingga Alasan Andre Taulany Gugat Cerai Istri
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR