Nakita.id - Aktris Hollywood Whoopi Goldberg, mengungkapkan bahwa dia hampir meninggal dunia karena penyakit pneumonia yang dideritanya.
Setelah nyaris meninggal Goldberg mengungkapkan kondisi kesehatannya kepada publik.
Goldberg menginformasikan kondisi kesehatannya itu melalui sebuah video yang ia rekam dan ditayangkan dalam acara talk show ABC, Jumat (8/3/2019).
Baca Juga : Sutopo Purwo Alami Skoliosis Akibat Kanker Paru yang Dialaminya, Begini Penjelasannya
"Hei, ya, ini aku. Aku di sini. Aku bangun dan bergerak. Tidak secepat yang kuinginkan, tetapi aku baik-baik saja. Aku tidak mati," kata Goldberg dalam video tersebut.
"Jadi, inilah yang terjadi, aku menderita pneumonia dan septic. Pneumonia di kedua paru-paru, yang berarti ada cairan, ada segala macam hal yang terjadi," kata perempuan berusia 63 tahun itu.
Goldberg lalu mengungkapkan bahwa penyakit itu hampir saja merenggut nyawanya.
Baca Juga : Susul Sys NS, Komedian Senior Nana Krip Meninggal Dunia Karena Komplikasi Paru!
"Dan ya, aku nyaris meninggalkan Bumi. Berita bagus, aku tidak melakukannya. Terima kasih atas semua harapan baik kalian dan semua hal indah yang telah kalian katakan," ujarnya lagi.
Meski begitu, Goldberg beruntung karena masih banyak orang yang mendukungnya.
"Bahkan orang-orang yang bukan penggemar besarku sebenarnya mengatakan hal-hal baik tentangku," katanya.
"Kita semua tahu itu akan berubah ketika aku kembali, tetapi untuk saat ini itu sangat luar biasa," ujar Goldberg lagi.
Infeksi paru-paru atau pneumonia ini bisa disebabkan banyak hal, lingkungan, gaya hidup, kebiasaan dan lain sebagainya.
Salah satu kebiasaan sederhana yang memicu infeksi paru-paru adalah mengupil yang biasa dilakukan anak-anak hingga orang dewasa.
Baca Juga : Maia Estianty Pamer Kemesraan yang 'Berbeda' Saat Bersama Irwan Mussry, Tak Seharmonis Biasanya!
Melansir dari Intisari, penelitian baru memperingatkan bahwa mengupil bisa menyebarkan bakteri berbahaya yang menyebabkan pneumonia (infeksi paru-paru).
Penelitian yang dipublikasikan di European Respiratory Journal, adalah yang pertama kali menunjukkan bahwa penularan pneumonia dapat melalui kontak antara hidung dengan tangan.
Untuk itu, para ahli menyarankan kepada orangtua agar menjaga kebersihan mainan dan tangan anak-anak mereka.
Hal itu bertujuan untuk membantu melindungi anak-anak dan menghindari penyebaran bakteri.
Baca Juga : Tak Ada Bambang Trihatmodjo di Foto Pernikahan Putra Bungsunya dengan Halimah, Kemana Ia?
Peneliti utama Dr. Victoria Connor, seorang peneliti klinis di Liverpool Hospital, mengatakan bahwa infeksi pneumokokus adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia dan penyebab 1,3 juta kematian pada anak-anak di bawah lima tahun setiap tahunnya.
Memiliki pemahaman tentang bagaimana bakteri menyebar akan memungkinkan penanganan yang lebih baik agar penularan dapat dikurangi, sehingga ada pencegahan infeksi pneumokokus yang lebih besar.
Para peneliti menemukan bahwa bakteri dapat berpindah dari tangan ke hidung.
Penularan itu bisa terjadi dengan saat orang-orang mengupil, atau menggosokkan hidung dengan punggung tangan mereka.
Connor mengatakan bahwa mungkin tidak realistis untuk meminta anak berhenti mengupil atau menggosok hidung mereka.
Baca Juga : Begini Potret Mesra Luna Maya dan Ariel Noah Saat Menjadi Cover Sampul Majalah,
Kehadiran bakteri juga kadang-kadang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak dan dapat mengurangi peluang mereka untuk membawanya lagi di kemudian hari, sehingga tidak jelas apakah benar-benar mengurangi penyebaran pneumokokus pada anak-anak adalah hal terbaik.
Tapi untuk orang tua, karena penelitian ini menunjukkan bahwa tangan cenderung menyebarkan pnemumokokus (radang paru-paru), ini mungkin penting ketika anak-anak melakukan kontak dengan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun.
Dalam situasi ini, memastikan kebersihan tangan dan mainan atau benda lain mungkin akan mengurangi risiko terkena infeksi pneumokokus seperti pneumonia.
Profesor Tobias Welte, Presiden European Respiratory Society menambahkan, "Studi percontohan ini adalah yang pertama untuk mengkonfirmasi bahwa bakteri pneumokokus dapat menyebar melalui kontak langsung, bukan hanya melalui pernapasan pada bakteri di udara."
Source | : | intisari,Kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR