Nakita.id - Ketika mendengar diet detoks apa yang terpikirkan dibenak Moms?
Sebenarnya istilah diet detoks memiliki arti yang luas seperti membersihkan tubuh dari racun.
Namun, diet detoks juga bisa berarti mengontrol napsu makan, meningkatkan energi, dan menurunkan berat badan.
Baca Juga : Moms Suka Masak Capcay Pakai Kembang Kol? Ternyata Bisa Turunkan Berat Badan!
Melansir dari Mind Body Green, Moms membutuhkan diet detoks bila mengalami gejala ini:
- Sangat menginginkan gula dan karbohidrat
- Mengalami gangguan pencernaan seperti kembung
- Mengalami linglung
- Merasa lemas dan lelah
- Merasa mudah stres, depresi, atau cemas
- Tidak bisa menurunkan berat badan
- Punya masalah tidur
- Tidak bisa berkonsetrasi
Baca Juga : 5 Manfaat Makan Bayam dengan Rutin, Salah Satunya Kurangi Risiko Kanker
Diet detoks sering diasosiasikan dengan diet yang ekstrem, dan mahal misalnya minum jus sayuran.
Tetapi tidak selalu, bahkan lebih mudah dari yang kita bayangkan.
Cara melakukan diet detoks
1. Memilih makanan yang organik
Mulai dari sayuran, buah, gandum, kacang, daging, ikan, telur, dan meminimalisir penggunaan minyak tidak baik lalu diganti dengan minyak zaitun.
Memilih makanan yang organik dari daftar di atas mengurangi rasa adiktif yang Moms rasakan.
2. Menghindari makanan atau minuman yang memberikan efek samping
Beberapa makanan menyebabkan alergi atau intoleran, ini ditandai ketika Moms mengalami bengkak dan sulit bernapas.
Di sisi lain makanan intoleran tersebut juga dapat memicu respons peradangan di usus yang menyebabkan peradangan dan gejala seluruh tubuh seperti diare, sembelit, kembung, eksim, sakit sendi, dan migrain.
Makanan yang menimbulkan intoleran di antaranya adalah makanan yang mengandung kedelai, gluten, jagung, telur, kacang tanah, kerang, dan susu.
Tak lupa, Moms juga harus menghindari alkohol.
Baca Juga : Rutin Minum 5 Teh Herbal Ini, Cegah Inflamasi dan Banyak Manfaat Kesehatan Lain!
3. Konsumsi makanan yang bersahabat
- Teh hijau
Teh ini membantu Moms mendetoksifikasi tubuh dan mengeluarkan racun melalui urin.
Kandungan polyphenol di teh hijau berperan sebagai antioksidan sekaligus anti inflamasi serta mencegah kanker.
- Air lemon
Air lemon dan buah jeruk mengandung senyawa yang disebut D-limonene.
Senyawa ini membantu membalikkan kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh hati sebagai akibat dari diet tinggi lemak.
Minum air lemon sepanjang hari juga merupakan cara yang bagus untuk tetap terhidrasi, yang membantu mendorong pergerakan racun keluar dari tubuh.
- Sayuran hijau
Bayam, kangkung, dan sayuran berdaun gelap lain mengandung klorofil yang membantu menghilangkan bahan kimia, pestisida, dan logam berat dari aliran darah.
Penelitian menunjukkan bahwa klorofil dapat mengurangi risiko kerusakan hati yang disebabkan oleh aflatoksin.
Aflatoksin adalah senyawa berbahaya yang diproduksi oleh jamur yang mungkin ada pada berbagai makanan, termasuk kacang tanah, dengan meningkatkan aktivitas enzim tertentu dan menghilangkan racun.
Baca Juga : Orangtua Kabur Bawa Utang, Warga Tolak Urus Jenazah Bocah 9 Tahun yang Tewas Terbakar
- Sayuran dengan warna mencolok
Brokoli, kubis, kembang kol, dan kubis mengandung phytochemical yang mengandung sulfur yang disebut glukosinolat, yang melindungi terhadap kanker, anti-inflamasi, dan dapat membantu tubuh membuang racun.
Penelitian menemukan bahwa minuman yang dibuat dengan enzim teraktivasi brokoli yang membantu mengambil polutan dari aliran darah dan membuangnya melalui urin.
Sayuran dengan warna mencolok tinggi serat, yang membantu memberi makan bakteri usus probiotik yang "baik" dan meningkatkan pencernaan.
Hal ini jadi penting karena usus yang rusak memungkinkan berbagai racun dan bakteri masuk ke aliran darah, berkontribusi pada masalah seperti peradangan sistemik dan penyakit autoimun.
Bagaimana Moms tertarik melakukan diet detoks ini?
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Mind Body Green |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR