Nakita.id - Obesitas masih menjadi permasalahan banyak masyarakat Indonesia.
Apalagi setelah di tahun 2018, persentase masyarakat penderita obesitas naik drastis dibandingkan tahun 2013.
Sebenarnya Moms, obesitas bisa diatasi dengan salah satu bedah yang dikenal dengan bedah bariatrik.
Baca Juga : Bisa Kembali Sehat, Yuk Atasi Obesitas Morbid dengan Bedah Bariatrik
"Bedah bariatrik ini sendiri bukanlah bedah kosmetik yang banyak diketahui masyarakat.
Bedah bariatrik sendiri bertujuan untuk mengobati pasien obesitas dan penyakit menyertainya," ungkap Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B-KBD.
Bedah ini memang mampu menurunkan berat badan dengan cepat, namun tindakan ini hanya faktor pendukung dalam mengatasi obesitas.
Bedah bariatrik yang paling sering dilakukan adalah sleeve gastrectomy, bypass lambung, dan ikat lambung.
Ketiganya sama-sama memiliki hasil akhir penurunan berat badan akibat berubahnya bentuk organ pencernaan pasien.
Sehingga tindakan ini akan mempengaruhi pola makan dan penyerapan makanan di dalam tubuh pasien.
Sleeve Gastrectomy
Baca Juga : Jalani Diet, Rossa Justru Jatuh Sakit dan Dirawat di Singapura
"Sleeve gastrectomy merupakan tindakan pemotongan lambung pasien kurang lebih sebanyak 85 persen.
Sehingga pasien akan mendapatkan ukuran lambung yang lebih kecil," tambah dr. Peter.
Tipe bedah bariatrik ini merupakan jenis bedah yang diperuntukan untuk yang memiliki berat badan yang ringan.
Jenis bedah ini juga menjadi alat bantu pasien untuk menemukan berat badan yang baik dan pola hidup yang bagus.
Namun, jangan pernah memilih jenis bedah ini jika kita mempunyai heartburn atau rasa panas di dada yang diakibatkan oleh asam lambung.
Pasca operasi jenis bedah ini pun lebih sulit, dikarenakan pemotongan lambung yang sangat kecil.
Hal ini akan membuat kita jadi lebih sulit mencerna makan untuk beberapa waktu.
Bypass Lambung
Baca Juga : Bocah Idap Tetanus Karena Tak Vaksin, Habiskan 57 Hari di Rumah Sakit dan Biaya Lebih dari Rp 11 Miliar!
Bypass lambung merupakan tindakan penggabungan bagian atas lambung dengan usus kecil.
Sehingga makanan tidak lagi melewati lambung dan tidak banyak kalori yang diserap.
Tipe bedah bariatrik ini lebih ideal dan lebih banyak dilakukan.
"Bedah bypass lambung ini juga bisa langsung banyak membuat berat badan turun dan bertahan lebih lama," jelas dr. Peter.
Jenis bedah ini pun sudah lebih banyak digunakan dari tahun 1960an.
Tapi jenis bedah ini sangat berbahaya untuk kita yang sangat suka mengkonsumsi makanan manis atau karbohidrat.
Ikat Lambung
Baca Juga : Lemon dan Baking Soda, Ramuan Ampuh Penangkal Kanker, Yuk Coba!
"Ikat lambung merupakan tindakan pemasangan karet pengikat pada lambung yang bersifat adjustable.
Sehingga pasien dapat menentukan berapa banyak porsi makanan yang ingin mereka konsumsi," jelasnya.
Jenis bedah ini tidak banyak dilakukan karna alat untuk pengikat lambung pun masih sulit ketersediannya di Indonesia.
Bedah ini juga harus memperhatikan pola makan dengan ketat.
Hal ini dikarenakan jalan makanan ke dalam lambung perlahan.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR