Nakita.id - Aksi penembakan brutal pada dua masjid di wilayah Christcurch, Selandia Baru di hari Jumat (15/3) merupakan kejahatan yang mendapat kecaman dunia.
Empat orang pelaku dengan tega menghujani tembakan para jamaah yang sedang melaksanakan salat Jumat.
Sebanyak 49 orang meninggal akibat insiden tragis tersebut.
Baca Juga : Seorang WNI yang Jadi Korban Penembakan di Selandia Baru Dipastikan Meninggal Dunia
Pada saat kejadian, terdapat 7 orang WNI yang sedang menjalankan ibadah di Masjid Al Noor dan Islamic Center Lindwood.
Lilik Abdul Hamid (57) seorang Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi satu korban tewas dalam aksi serangan brutal di Masjid Al Noor, Christchurch.
Lilik meninggalkan istri dan satu orang anak.
Baca Juga : Kisah Daoud Korban Teror di Selandia Baru, Ucap 'Hello Brother' ke Penembak Demi Selamatkan Nyawa Anak Muda
Pihak keluarga mengatakan jika Lilik sudah sekitar 17 tahun menetap di Selandia Baru sejak 2002.
Karena itulah ia dianggap sebagai WNI paling senior di Selandia Baru.
Lilik juga dikenal aktif dalam kegiatan apapun, termasuk ketika hari besar umat Muslim.
"Di kegiatan apapun, dia selalu jadi koordinator. Idul Fitri, Idul Adha. Istilahnya pentolan orang Indonesia di Selandia Baru," kata Denny, adik ipar Lilik, saat ditemui TribunJakarta.com di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (17/3/2019).
"Dia juga suka membantu, dermawan. Ada yang nikah sama Selandia Baru dia yang bantu, ada mualaf juga dia bantu," tambahnya.
Baca Juga : Tidak Selalu Buruk, Ini 5 Makanan Tersehat McDonald's Menurut Ahli
Sementara itu, mertua Lilik, Tjiji, menjelaskan bahwa tempat tinggal menantunya memang dekat dengan Masjid Al Noor.
"Setiap hari memang solatnya di situ. Sekitar 200 sampai 300 meter dari rumahnya ke masjid," terang Tjitji.
Baca Juga : Sering Dianggap Sehat, Beberapa Makanan Ini Malah Tidak Sehat
"Anak nomor satu saya sudah berangkat ke Selandia Baru hari ini. Kalau Lilik ini suami dari anak kedua saya."
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul WNI Korban Serangan di Christchurch: 17 Tahun Menetap di Selandia Baru dan Dikenal Dermawan"
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR