Nakita.id - Setiap orangtua ingin anaknya disiplin.
Nah, bila itu juga yang Moms harapkan, tidak ada salahnya mengikut tip-tips di bawah ini.
Kedisiplinan adalah modal kesuksesan anak di masa depan.
Namun, hendaknya mengajarkan perilaku kedisiplinan haruslah disesuaikan dengan usianya agar lebih efektif.
Berikut cara cerdas mendisiplinkan batita sesuai usianya.
BACA JUGA : Kenali Tanda Anak Cerdas Setiap Periode Umur dari 0 sampai 10 Tahun
1. Usia 1 tahun
Si kecil biasanya memiliki rasa penasaran, energik, dan aktif bergerak.
Tantangannya bagi orang tua yakni mengeksplorasi lingkungannya.
Perilaku khas:
- Dia mulai mengerti bahasa dan memasukkan kata-kata ke dalam konteks.
- Dia mungkin tidak mengerti dengan jelas apa arti "tidak" atau "tidak" kemarin juga berlaku untuk pengalaman hari ini.
- Seorang anak berusia 1 tahun belum belajar bagaimana dunia bekerja.
Misalnya, vas kaca bisa hancur jika dilempar.
- Dia menginginkan apa yang dia inginkan sekarang. Bagi mereka menunggu sangat sulit.
Dia tidak memiliki kontrol impulsif.
Strategi disiplin terbaik:
- Tunjukkan anak perilaku yang tepat, tapi jangan memaksakan anak melakukannya secara berlebihan.
- Menjaga nada suara dan ekspresi wajah.
- Jadilah tegas namun positif, dan jangan bereaksi berlebihan.
- Fokus pada pencegahan, singkirkan barang belah pecah dan berbahaya dari jangkauan anak.
2. Usia 2 tahun
Pada usia ini emosionalnya naik turun.
Tantangannya orang tua sebaiknya mulai memahami perasaannya.
Perilaku khas:
- Dia terus-menerus melakukan eksperimen dan 'menguji' lingkungannya untuk mendapat reaksi dari orang lain: "Apa yang akan terjadi jika saya menolak memakai sepatuku?"
- Dia memiliki kesulitan untuk memahami dan mengkomunikasikan potensinya yang kuat, dan kadang-kadang sangat mengerikan.
BACA JUGA : Ini Tandanya Jika Anak Kreatif, Apakah Si Kecil Termasuk?
- Dia menemukan dia tidak akan mendapatkan semua yang dia inginkan, dan sering mengamuk.
Strategi disiplin terbaik:
- Minimalkan perebutan kekuasaan atau sama-sama ingin menang sendiri antara Moms dan si kecil. Nyatakan harapan Moms dengan jelas, tanpa berteriak.
- Tawarkan pilihan sederhana dan jangan terlalu memperkirakan kemampuannya.
Bila perlu, beri dia insentif untuk bekerja sama. Sadarilah tugasnya itu menguji Moms.
- Pada usia sekitar 2 1/2 tahun, dia akan mulai mengembangkan empati, saat memukul ungkapkan hal itu membuat seseorang tidak nyaman atau sakit.
- Tangani tantrum dengan hati-hati.
Abaikan amukan namun jangan menyerah, tetap dekat dengan Si Kecil sampai berhenti.
Kemudian arahkan anak ke arah perilaku positif.
3. Usia 3 tahun
Kemandiriannya merupakan sumber kebanggaan. Tantangannya yakni untuk meningkatkan kontrol terhadap emosinya.
Perilaku khas:
- Dia memahami gagasan sebab dan akibat - misalnya, bahwa menjadi "nakal" menyebabkan hukuman dan bahwa bertindak dengan baik mendapat pujian.
- Tantrum masih terjadi, tapi mungkin juga merajuk atau merengek.
Sia mulai menangani frustrasinya dengan lebih baik.
BACA JUGA : Kenali dan Cermati 7 Tanda ADHD yang Bisa Dideteksi Sejak Dini
Strategi disiplin terbaik:
- Bantu tugas.
Jangan menghukum anak karena tidak sesuai dengan harapan Moms.
Jelaskan cara melakukan sesuatu dengan sederhana, mintalah dia untuk memulai, dan akui usaha dia.
- Latihlah perilaku yang baik.
Bermain game untuk melatih rutinitas.
Misalnya, cobalah permainan persiapan siap sedia dengan memainkan lagu dan mintalah Si Kecil menyelesaikan tiga tugas sebelum musik berhenti.
- Seorang anak yang berusia 3 tahun sudah tepat untuk ditangani dengan metode time-out sekitar tiga menit.
BACA JUGA :[Glory Story] Popok Kain Vs Popok Sekali Pakai, Pilih Mana Ya Moms?
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR