Nakita.id – Nama Putra Aji Adhari sebagai bocah hacker berbagai situs sedang ramai diperbicangkan.
Kemampuannya membobol sistem keamanan NASA yang sangat ketat membuatnya justru kebanjiran order dari teman-teman sekolahnya.
Menariknya, bukan situs instansi atau lembaga negara yang diminta teman-temannya, namun ternyata akun media sosial mantan.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
“Iya pas tahu saya bisa nge-hack gitu, banyak teman yang minta diajarkan komputer dan cara nge-hack. Tapi, minta tolongnya untuk hack-in akun Facebook dan Instagram mantan,” ujar Putra Aji sambil tertawa.
Ketika ditanya apakah tawaran tersebut diterima atau tidak, siswa berumur 15 tahun tersebut menyatakan langsung menolak permintaan temannya tersebut.
“Ya enggak lah, enggak penting.” cetus Putra Aji.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 12 Bulan Sehat: Bubur Bayam dan Pisang Penuh Gizi
Melansir dari laman wartakotalive.tribunnews.com, Putra Aji mengatakan bahwa membobol akun media sosial tidak membutuhkan waktu yang lama.
Dalam waktu 3-10 menit, ia sudah bisa membuka akun media sosial orang lain.
Namun, untuk Facebook dan Instagram ada pengecualian.
Ia mengatakan bahwa untuk meretas kedua media sosial tersebut agak sedikit menyita waktu.
Baca Juga : Menu Lebaran Sederhana: Ketupat Sayur Padang Lezat Menggugah Selera
“Bisa sih, tapi kalau Instagram, apa ya? Sekuritinya lebih tinggi, jadi lebih lama. Tapi, kalau Facebook pernah dan itu ada beberapa bug,” tutur Putra.
Sebelum NASA, Putra juga pernah meretas situs pemerintah.
Ia menyebut bahwa situs milik negara sangat rentan diretas.
“Justru web instansi pemerintah itu memang bug-nya gampang banget. Tapi, memang kadang owner situsnya jarang merespons kalau aku report bug. Makanya, kalau aku mau lapor bug situs pemerintah lewat BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)”, jelas Putra.
Baca Juga : Kerutan di Bagian Dada Kerap Mengganggu? Hilangkan dengan 7 Cara Mudah Ini
Menurutnya, salah satu situs pemerintah yang sistem pertahanannya lemah adalah milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Suatu waktu, hanya dalam hitungan menit, ia sudah bisa masuk ke database yang berisikan nama penduduk semua daerah.
Menanggapi dirinya yang dijuluki sebagai peretas (hacker), ia mengaku bahwa ia mengecap dirinya sebagai white hat hacker atau lebih dikenal sebagai bug hunter.
Baca Juga : Belum Genap 24 Jam Mengucap Ijab Kabul, Mempelai Pria Terpaksa Melepas Pasangannya Karena Alasan Ini
Bahasa awamnya adalah hacker, namun white hat hacker hanya melakukan (penetration testing).
Yang dimaksud penetration testing adalah mencoba masuk ke situs tertentu dan menemukan bagian mana yang sekiranya bisa disusupi hacker jahat.
“Sebenarnya enggak nge-hack, tapi penetration testing. Ngetes bagian mana yang ada bug-nya dan celah untuk bisa disusupi. Sebagai white hat hacker, nanti aku akan langsung laporkan ke pihak yang bersangkutan bahwa ada bug di situsnya yang rawan dimasuki.” ujar Putra.
Baca Juga : Ingatkan Agar Waspada, Mbak You Ramalkan Air Laut Pindah ke Darat Hingga Kecelakaan Pesawat Warna Merah
Artikel ini sudah tayang di wartakotalive.tribunnews.com dengan judul Bocah Pembobol Situs NASA Menolak Disuruh Meretas Akun Medsos Mantan
Source | : | wartakotalive.tribunnews.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR