Nakita.id – Memiliki buah hati merupakan anugerah paling terindah dalam sebuah pernikahan.
Sebagai orang tua, tentu Moms dan Dads ingin Si Kecil terlahir dengan sehat tanpa satu kekurangan apapun.
Salah satu dari sekian banyak harapan orang tua, juga ingin anaknya kelak tumbuh pintar dan cerdas.
Beberapa Moms, bahkan mungkin telah melakukan berbagai hal untuk membuat Si Kecil jadi cerdas sejak masa kehamilan.
Perbanyak makan sayur dan olahraga menjadi pilihan tepat yang bisa dilakukan untuk membangun otak bayi dalam kandungan.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
"Apa yang kita lakukan saat sedang hamil dapat berdampak pada perkembangan otak anak dan kecerdasan di masa depan seperti apa yang kita lakukan setelah melahirkan," kata Diane Ashton, M.D., M.P.H., wakil direktur medis March of Dimes, dilansir dari laman parents.
Tidak hanya itu saja Moms, ada beberapa cara agar kebiasaan sehat dapat memberi kecerdasan sedari awal bagi bayi.
1. Menurunkan peluang autisme
Sangat penting mengonsumsi suplemen prenatal yang mengandung vitamin B.
Asam folat diketahui memainkan peran penting dalam pembentukan sel-sel otak yang sehat.
Hal ini didukung oleh sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, yang menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi asam folat sejak dini, dari empat minggu sebelum konsepsi hingga delapan minggu menuju kehamilan, memiliki risiko 40 persen lebih rendah untuk melahirkan anak dengan autisme.
Moms bisa memperoleh banyak asam folat dari sereal, lentil, dan sayuran hijau seperti bayam.
Selain itu, konsumsi pula makanan yang mengandung asam lemak omega-3 terutama DHA, karena berdampak besar pada produksi neuron, saraf di otak yang menembakkan impuls listrik dan mengirim pesan ke seluruh tubuh.
Salmon dan ikan berlemak lainnya, kemudian kenari, biji rami, serta telur diperkaya dengan omega-3.
Hal lain yang tidak boleh terlewatkan yaitu memenuhi kebutuhan zat besi, untuk membantu meningkatkan pertumbuhan sel darah merah yang sehat, yang membawa oksigen ke otak bayi.
Untuk mendapatkan sumber zat besi ini, konsumsilah daging merah, makanan nabati seperti kacang-kacangan, bayam, tahu, dan sereal yang diperkaya zat besi.
Baca Juga : Sempat Ngontrak, Justin Bieber dan Hailey Baldwin Diam-diam Pindah ke Rumah Baru Seharga Rp 118 Miliar
Jika Moms khawatir tidak cukup makan sayur dan buah, Connie Diekman, R.D, mantan presiden Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan agar Moms mengonsumsi buah kering ke dalam oatmeal dan salad.
Moms juga bisa membuat bubur sayuran atau sayuran yang dipotong dadu, dan tambahkan ke dalam sup atau saus.
Jangan lupa penuhi kebutuhan nutrisi Moms dengan susu dan jus jeruk.
Namun, sebelum mengambil suplemen tambahan ada baiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya Moms.
2. Peningkatan kecerdasan
Selain memberi stamina yang ibu hamil butuhkan ketika persalinan nanti, rutin olahraga juga dapat memperkuat otak bayi.
Menurut sebuah penelitian dalam Journal of American College of Sports Medicine, anak dari ibu yang berolahraga selama kehamilan mendapat skor lebih tinggi pada tes keterampilan bahasa dan kecerdasan pada usia 5 tahun, dibandingkan dengan anak dari ibu yang tidak banyak bergerak.
Ini karena kadar kortisol moderat, hormon stres yang juga dikeluarkan saat berolahraga, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi, serta organ utama lainnya.
Para ahli merekomendasikan agar berolahraga ringan sekitar 30 menit dengan rutin.
Baca Juga : Miliki Airplane Headache? Atasi dengan Tips Sederhana Ini Moms!
3. IQ tinggi
Selama kehamilan, beberapa wanita biasanya mengalami masalah dengan tiroid.
"Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid dalam darah ibu dapat berbahaya bagi janin," kata Lise Eliot, Ph.D., penulis buku What's Going On in There? How the Brain and Mind Develop in the First Five Years of Life.
Kadar hormon tiroid yang rendah telah dikaitkan dengan defisit IQ halus di masa kanak-kanak.
Saat ini, para peneliti tidak merekomendasikan skrining hormon tiroid untuk semua wanita hamil, namun calon ibu yang berisiko dapat dimonitor dengan tes darah sederhana.
Untuk membantu menjaga kelenjar berfungsi normal, maka konsumsi 220mcg yodium per hari.
Moms bisa mendapatkannya dari yogurt, susu, dan garam beryodium.
Baca Juga : Fenomenal, Video Musik YouTube Kill This Love dari BLACKPINK Tembus 100 Juta Views dalam 2 Hari 14 Jam
4. Ikatan atau bonding yang lebih baik
Mengajak bayi di dalam kandungan berbicara selama kehamilan, menjadi hal rutin yang kerap dilakukan ibu hamil.
Harold Koplewicz, M.D., presiden Child Mind Institute, di New York City mengatakan, cara ini dapat membentuk ikatan atau bonding yang kuat antara ibu dengan bayi sejak dini.
Penelitian menunjukkan, bahwa sekitar pertengahan kehamilan, bayi dapat mendengar dan merespons suara Moms.
Selain mengajaknya berbicara, Moms bisa bernyanyi, atau membacakan buku untuknya.
Beberapa penelitian juga menemukan, bayi tampak merasa tenang dengan lagu, buku, atau suara dan mungkin dapat mengenali ritme yang didengar dalam rahim.
5. Kekuatan otak maksimal
Semakin lama otak bayi berkembang dalam rahim, maka semakin baik dalam jangka panjang.
Pada usia kehamilan 35 minggu, volume otaknya hanya dua pertiga dari yang Moms harapkan pada usia 39 atau 40 minggu, kata Dr. Ashton.
Meskipun beberapa faktor dapat membuat Moms lebih rentan terhadap kelahiran prematur, seperti mengalami preeklampsia, Moms dapat membantu bayi tetap berada di tempat yang lebih lama.
Maka, jangan merokok atau minum alkohol.
Hindari pula stres atau berbagai hal yang dapat berisiko terkena penyakit serius seperti diabetes.
Baca Juga : Reino Barack Temani Syahrini Manggung di Medan, Sampai Dikawal Bodyguard
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR