"Ambil Hikmah atas peristiwanya, ubah pola asuh menjadi demokratis, ajarkan anak empati, ajarkan dan edukasi anak utk dapat melawan bullying dengan cara berkomunikasi kepada pelaku dengan tegas.
Baca Juga : Resep Kue Lebaran: Nastar Isi Selai Sirsak Pandan, Terenak Sedunia!
Dan utk adek-adek di sekolah, bantu temannya saat mendapatkan bullying, dengan bersatu berpegangan tangan melawannya dengan “Tegas"," tulis psikolog Poppy Amalya.
Walaupun begitu, terapi psikologis untuk mengubah pola asuh orangtua sangat diperlukan agar tak ada lagi kasus serupa terjadi lagi.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR