Nakita.id- Kenapa sih harus menyimpan tali pusar bayi kita?
Dari seribu orangtua mungkin hanya lima sampai sepuluh orang saja yang mau menyimpan tali pusar si bayi.
Kebanyakan dari kita tidak mengetahui faedah dan kegunaan dari tali pusar itu Moms.
“Tali pusar memiliki sel punca yang paling baik di tubuh manusia. Kegunaannya bisa membantu menyembuhkan penyakit anak tersebut di masa depan,” jelas dr. Ardiansjah Dara, SpOG dari Rumah Sakit Siloam MRCC seperti dilansir dari Nova.
Baca Juga : Kuliah Sambil Mengurus Buah Hati? Begini Cara Bagi Waktu Agar Seimbang
Sel punca adalah sebuah sel yang belum memiliki beban kinerja apapun dalam tubuh, sehingga dinilai sel ini masih murni.
Ia tidak seperti sel lainnya yang sudah memiliki tanggung jawab masing-masing.
Misal sel darah yang membantu proses metabolisme pada tubuh, atau sel pada jaringan otot untuk membantu mempertahankan kinerja otot.
“Biasanya sel punca ini bisa ditemukan di lemak, atau sum-sum tulang belakang. Tapi, seiring bertambahnya usia sel tersebut tidak telalu memiliki kinerja yang baik. Kalau dari tali pusat kinerja masih sangat optimal,” jelasnya.
Baca Juga : Kondisi Ani Yudhoyono Naik Turun, AHY dan Annisa Pohan Sebut Sang Ibu Sempat Hilang Nafas
Dari penelitian dokter dunia, diketahui jika sel punca pada tali pusat bayi bisa membantu untuk menyembuhkan beragam penyakit kronis, seperti penyakit kanker darah (thallesemia), leukimia, autisme dan lupus.
Ia juga bisa membantu kinerja cuci darah.
Baca Juga : Inilah 5 Tanda Overfeeding atau Terlalu Banyak Makan pada Bayi
Nah Moms, baru tahu kan kalau tali pusar bisa dijadikan untuk obat alternatif kanker?
Jadi jangan buru-buru untuk membuangnya ya Moms.
Coba tanyakan orang-orang di sekitar, siapa tahu ada yang membutuhkan untuk pengobatan alternatif.
Baca Juga : Mudik Jalur Selatan, Tawarkan Destinasi Wisata dengan Pemandangan Eksotis yang Memanjakan Mata
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | nova.id,Tribun News,Parentlane.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR