Nakita.id - Masyarakat Indonesia baru saja menjalankan pemilihan umum (pemilu) 2019.
Euforia pesta demokrasi ini pun masih begitu kita rasakan hingga sekarang.
Hasil quick count penentuan Presiden beserta DPR pun masih terus dipantau.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Di balik lancarnya pelaksanaan pemilu tersebut, banyak petugas yang ikut andil mengawal suksesnya pemilihan umum kali ini.
Di antaranya ada petugas kepolisian yang siap sedia mengamankan pemilu, juga para panitia petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Mereka pun harus bekerja keras agar pemilu kali ini berjalan dengan baik dan lancar.
Sayangnya, gelaran pesta rakyat ini pun juga diwarnai dengan duka, Moms.
Seperti telah dikabarkan sebelumnya, ada empat anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dinyatakan gugur saat menjalankan tugasnya mengamankan Pemilu 2019.
Empat orang tersebut adalah Aiptu M. Saepudin, Personel Polsek Cileunyi (Polres Bandung), Brigadir Prima Leion Nurman Zasono (Personel Polres Bondowoso - Polda Jawa Timur), Bripka Ichwanul Muslimin, (Personel Polres Lombok Tengah - Polda NTB), dan Aiptu M Supri (Personel Polresta Sidoarjo - Polda Jatim).
Keempat personel Polri ini dinyatakan meninggal dunia karena kelelahan saat bertugas, Moms.
Tak hanya anggota kepolisian, kabar duka juga datang dari anggota KPPS di beberapa daerah.
Mereka juga dikabarkan meninggal dunia karena kelelahan selama menjalankan tugas pemilu 2019.
Mengutip dari Suar.ID, takdir membawa Jaenal (56) seorang ketua KPPS Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Pada hari pencoblosan 17 April 2019 kemarin, ia meninggal dunia.
Korban yang berprofesi sebagai guru di SDN Sukaharja 01 ini sudah dua hari tidak tidur demi menjalankan tugasnya.
"Almarhum udah dua hari dua malam gak tidur," kata warga Sukaharja, Dani (30), kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (17/4/2019).
Jaenal diduga kelelahan hingga membuat kondisi fisiknya menurun dan meninggal dunia.
Mengutip Kompas.com, Jaenal sempat jatuh pingsan saat melakukan pengecekan di TPS 09 di wilayahnya dan dilarikan ke Rumah Sakit Milenia Kota Bogor.
Baca Juga : Kembali Dikabarkan Meninggal, Begini Kondisi Arifin Ilham Sekarang, Sempat Ikut Nyoblos di Malaysia
Kapolsek Cijeruk AKP Anak Agung Raka pun membenarkan adanya seorang ketua KPPS meninggal diduga kelelahan karena saat bertugas mengambil logistik di gudang penyimpanan.
"Kurang tidur, maka pas pelaksanaan pemilihan kecapekan, maka pingsan sewaktu melaksanakan pengecekan di TPS tadi," katanya kepada Kompas.com saat dihubungi.
Jaenal sempat mendapat penanganan intensif di ruang IGD. Namun sekitar pukul 14:30 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia.
Insiden tersebut tak sampai mengganggu proses pemungutan suara.
Tak hanya Jaenal, ketua KPPS di Bekasi juga meninggal dunia usai pemilu 2019.
Ahmad Salahudin ketua KPPS TPS 081 Kelurahan Kranji, Kota Bekasi, tewas tertabrak truk saat hendak mengantarkan anaknya ke sekolah, Kamis (18/4/2019).
Ia dikabarkan mengalami kelelahan usai begadang saat penghitungan suara hingga dini hari.
Saat mengantarkan anaknya, korban dalam kondisi lemah dan belum tidur karena harus melakukan penghitungan suara di TPS yang dipimpinnya.
Korban bersama petugas lainnya baru selesai menghitung suara pada pukul 04.00 WIB.
Baca Juga : Arifin Ilham Kembali Dikabarkan Meninggal, Putranya Geram dan Beri Klarifikasi
"Jam 05.00 baru mengantar (rekapan hasil hitung suara) ke kelurahan dan langsung berangkat karena anaknya jam 07.00 harus ujian.
Bisa dipastikan kondisi fisiknya sudah lelah ya karena, kan, mengurus TPS sampai pagi. Fisiknya lemah, mata ngantuk," ujarnya.
Akibat kecelakaan tersebut, korban mengalami luka serius di bagian wajah hingga tewas saat perjalanan menuju rumah sakit terdekat.
Sementara itu, anak korban selamat dan mengalami luka ringan.
Source | : | Kompas.com,Suar.ID,Tribun Bogor |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR