Nakita.id - Lahir dengan berat badan lebih rendah daripada rata-rata bayi normal mungkin tidak akan menimbulkan masalah apabila bayi Ibu lahir sesuai tanggal perkiraan. Namun, lain ceritanya bila ia lahir prematur, Bu. Sebab, ada beberapa gangguan jangka panjang yang mungkin dialami oleh si kecil. Misalnya saja, risiko menderita infeksi yang lebih besar, gangguan saat mendapatkan asupan makanan dan sulit mencapai pertambahan berat badan yang ideal, kekurangan asupan oksigen saat lahir, hingga risiko mengalami sindrom kematian mendadak (SIDS) nantinya
Baca Juga : Ternyata, ini Penyebab Bayi Lahir Dengan Berat Badan Lahir Rendah!
Sebenarnya, dokter sudah dapat memperkirakan apakah bayi Ibu akan lahir dengan berat badan yang normal atau rendah. Hal ini bisa dipastikan melalui beberapa pemeriksaan. Misalnya saja melalui pemeriksaan fundus, yang mengukur panjang bayi di dalam kandungan dari ujung tertinggi rahim hingga tulang pubis yang ada di bawah pusar, lalu dibandingkan dengan usia kehamilan berjalan. Cara lainnya adalah dengan pemeriksaan USG, yang akan memperlihatkan hasil berupa gambar struktur internal bayi, seperti bagian kepala, paha, dan perut.
Dengan perkembangan di bidang kedokteran, kini bayi yang lahir dengan berat badan rendah bisa punya harapan untuk tumbuh dengan baik. Namun, alangkah baiknya jika Ibu sejak awal sudah melakukan langkah pencegahan agar bayi tidak lahir dengan berat badan rendah
Baca Juga : RIset : Ibu yang Melahirkan Prematur Berisiko Terkena Penyakit Jantung
Inilah beberapa langkah yang bisa Ibu lakukan:
1. Perawatan yang baik selama kehamilan
Pastikan kondisi kesehatan Ibu selama hamil selalu terpantau agar bisa mencegah persalinan prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Jangan absen datang ke konsultasi bulanan, karena pada saat itu dokter akan memeriksa pertambahan berat badan, tekanan darah, hingga perkembangan serta detak jantung bayi.
2. Perhatikan berat badan
Konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi sejak awal kehamilan. Perbanyak asupan makanan yang kaya asam folat, seperti biji gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran. Jenis makanan ini bisa meningkatkan berat badan lahir bayi dan membuat Ibu sehat selama hamil.
Baca Juga : Penting! Ibu Hamil ini Ketubannya Pecah di Usia 22 Minggu, tapi Terselamatkan karena Banyak Minum Air!
3. Ubah gaya hidup
Kebiasaan minum alkohol dan merokok bisa meningkatkan risiko memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah. Hentikan kebiasaan ini, semakin dini semakin baik. Pastikan juga Ibu cukup tidur dan kurangi stres agar tidak mengganggu perkembangan janin.
4. Jangan abaikan riwayat kesehatan
Bila Ibu sudah punya masalah dengan tekanan darah tinggi atau diabetes sebelum hamil, pastikan kondisi ini tetap terjaga selama hamil agar tidak meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Pemantauan teratur dari dokter dapat membantu mendeteksi agar komplikasi seperti preeklampsia dan diabetes kehamilan tidak berdampak buruk terhadap perkembangan janin.
Baca Juga : Minuman Biji Chia Ternyata Kaya Akan Energi, Cocok Dikonsumsi Saat Sahur!
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR