Spesialis Penyakit Menular dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, dr. Leong Hoe Nam, menjelaskan jika penularan cacar monyet dari manusia ke manusia lain cukup rendah.
Baca Juga : Evi Masamba Sempat Pisah Ranjang Dengan Suami Lantaran Bawaan Hamil, Normalkah Jika Terus Dibiarkan?
Membedakan cacar monyet dengan cacar air biasa pun mudah.
Biasanya pada kasus cacar monyet terjadi pembengkakan kelenjar di leher, selain itu ruam cacar monyet kebanyakan timbul di telapak tangan dan kaki.
Ruam yang timbul akibat cacar monyet juga lebih besar, jelas dibedakan dengan cacar air.
Tanda lainnya dari cacar monyet ialah demam, seperti cacar air pada umumnya.
Cacar monyet sendiri tak memiliki vaksin maupun pengobatan khusus, seperti yang dimuat laman situs Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Pada laman WHO, dijelaskan jika penularan cacar monyet sendiri dapat dikontrol.
Umumnya gejala-gejala penyakit ini akan hilang sendiri dalam 14 - 21 hari.
Baca Juga : Dulu Digaji RP 1,4 M, Wanita Ini Memilih Resign Demi Jadi Seorang Bidan
Vaksinasi cacar secara umum efektif mencegah infeksi dari cacar monyet.
Anak-anak memang memiliki risiko paling besar tertular cacar monyet.
Namun, risiko fatal dari cacar monyet ini tercatat kurang dari 10 persen sejak pertama kali terdokumentasikan.
Source | : | WHO,Strait Times |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR