Sementara itu, sebuah studi terdahulu menemukan, di antara orang-orang yang makan dan berolahraga teratur selama 180 menit per minggu.
Mereka yang minum minuman dengan katekin (komponen biologi aktif dalam teh hijau) lebih berpotensi kehilangan lemak perut, daripada mereka yang minum minuman tanpa katekin.
Jadi, ada banyak teori yang menjelaskan mengapa teh hijau, terutama katekin utama yang disebut epigalokatekin galat, bisa membantu kita menurunkan berat badan.
"Ada kemungkinan bahwa katekin dalam teh hijau sebenarnya dapat menghambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat," kata konsultan kesehatan integratif dan gaya hidup di Cleveland Clinic, Kristin Kirkpatrick, R.D.N.
"Kupikir beberapa yang paling menjanjikan sedang melihat efek teh hijau pada microbiome," katanya.
Sebab, penelitian tentang teh hijau terus bermunculan bahwa itu mengubah mikrobioma usus, dan perubahan itu bisa membantu menurunkan berat badan.
Selain itu, Kirkpatrick juga mendapatkan banyak pertanyaan tentang apakah matcha yang kini terkenal di masyarakat juga sama bermanfaatnya seperti teh hijau.
Menurutnya, dari begitu banyak studi belum ada yang membahas matcha secara khusus.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR