2. Istirahat yang Cukup
Hal sederhana paling utama yang dapat Ibu lakukan adalah memastikan bahwa si kecil tidur lebih awal pada malam hari, setidaknya 10 hingga 12 jam. Tanpa istirahat yang cukup, tubuh anak remaja dapat mengalami gangguan pertumbuhan. Biasakan untuk mengajak anak tidur lebih awal satu jam untuk memenuhi jam-jam pertumbuhan secara maksimal dan pasti. Ingat, pada saat tidur, tubuh secara otomatis memproduksi hormon pertumbuhan atau HGH. Sebaiknya tidur lebih awal agar bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup yaitu 9 hingga 10 jam.
3. Olahraga
Lakukan olahraga secara rutin dan teratur. Selain membuat tubuh sehat dan bugar, rutin melakukan olahraga diduga juga bisa membantu dalam menambah tinggi badan. Hormon pertumbuhan 75% secara alami diproduksi selama waktu tidur.Maka dari itu tidur nyenyak sangat dianjurkan. Jumlah tertinggi hormon pertumbuhan dilepaskan selama periode tidur nyenyak.
4. Perhatikan Anak di Masa Puber
Kenapa? Sebab, potensi tinggi anak juga dapat dilihat ketika ia memasuki masa puber. Pada anak perempuan masa puber akan dialami di rentang usia 8 tahun-13 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki 9-14 tahun. Semakin cepat anak mengalami masa puber, semakin cepat pula pertumbuhannya akan terhenti.
Tinggi badan anak pada masa puber akan menentukan seberapa besar potensi tingginya kelak. Untuk perempuan, paket maksimal pertambahan tinggi pada masa puber berkisar 18-24 cm, sedangkan untuk anak laki-laki 20-26 cm. Jadi, meski kedua orangtua pendek tapi kalau jagoan (anak laki-laki) kita punya tinggi 145 cm saat awal puber, maka potensi tingginya di akhir masa puber adalah sekitar 165-171 cm. Demikian juga dengan putri kita yang punya tinggi 140 cm saat awal puber, maka tinggi maksimalnya sekitar 158-164 cm.
Baca Juga: Benarkah Membawa Tas yang Berat akan Mempengaruhi Tinggi Badan Anak?
Meski begitu, pada anak perempuan biasanya pertumbuhan akan terhenti 2 tahun setelah ia mengalami haid. Bila ia sudah haid di usia 10 tahun, maka di usia 12 tahun, pertumbuhannya akan terhenti. Sedangkan pada anak laki-laki, biasanya pertumbuhan tinggi maksimalnya akan diraih di akhir masa pubertas.
Untuk itu, perhatikan betul masa ini. Jangan sampai terlewat begitu saja. Sebab selama masa puber seorang anak akan mengalami pertumbuhan yang pesat (growth spurt) sehingga tinggi badannya juga ikut bertambah. Meski begitu, akhir masa pubertas juga ditandai dengan berhentinya masa pertumbuhan, sehingga orangtua harus memanfaatkan masa ini dengan sebaik-baiknya. “Jangan sampai kaget bila di usia 15 tahun, pertumbuhan anak sudah terhenti.”
Ingat, bila masih dalam masa puber, anak masih dicoba untuk ditambahkan tingginya lewat suntikan hormon. Tentu setelah anak diukur dengan kurva pertumbuhan, apakah tingginya masih dalam batas normal atau tidak.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR