Gignac membangun dunianya dengan kemewahan pribadi dari aksi tipu-tipunya yang melibatkan kredensial diplomatik palsu dan sejumlah pengawal.
Menyamar sebagai Khalid Bin Al-Saud, dia tinggal di sebuah kondominium di Fisher Island yang mewah di Miami.
Dia juga mengendarai Ferrari dengan plat nomor diplomatik palsu dan dengan penuh semangat membujuk investor.
Baca Juga: Bukan Barang Mewah, Paula Verhoeven Habis Kata-kata Saat Diberi Hadiah Ini Oleh Baim Wong
Dia didampingi oleh pengawal yang membawa surat-surat diplomatik palsu.
Gignac juga meminta agar diperlakukan sesuai dengan protokol kerajaan. Dengan begitu, dia bisa mendapatkan sejumlah hadiah dari calon investor.
Puluhan orang mengirim uang ke rekening banknya, mereka berpikir Gignac akan menginvestasikan uang-uang tersebut.
Alih-alih dikucurkan untuk investasi, pundi-pundi itu justru dia habiskan guna memenuhi kehidupan mewahnya dengan membeli pakaian rancangan desainer terkenal, kapal pesiar, dan jet pribadi.
Baca Juga: Hadapi Kenyataan Harus Hidup Sendiri Tanpa Ani Yudhoyono, Tangis SBY Pecah: 'Ibu Sudah Tiada'
Lahir di Kolombia, Gignac diadopsi oleh sebuah keluarga di Michigan pada usia 7 tahun.
Kepribadiannya yang lain pertama kali muncul 10 tahun kemudian ketika dia berusia 17 tahun.
Sejak itu, Gignac telah ditangkap dan dihukum beberapa kali karena penipuan, tetapi itu tidak cukup untuk menghentikan sang Pangeran Khalid gadungan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR