Nakita.id - Sudah lewat dari pemilu 2019, kisah para calon legislatif yang gagal masih bermunculan.
Salah satunya kisah caleg gagal yang berasal dari Takalar, Sulawesi Selatan.
Caleg ini videonya sempat viral di media sosial, setelah ia berulah usai KPU menetapkan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019 lalu.
Baca Juga: Deg-degan Menanti Hasil Perhitungan Suara Caleg, Olla Ramlan Dapat Dukungan Penuh Dari Suami
Seperti yang dikutip dari Instragram Makassar_iinfo, Caleg dari Dapil 1 Takalar yang mencakup Polut, Polsel dan Paltassang ini kecewa karena tidak mendapatkan dukungan penuh dari keluarga Daeng Ngampa di Kelurahan Pattene.
Saking kesalnya oknum caleg gagal itu sampai tega minta empat makam milik keluarga Daeng Ngampa dipindahkan dari tempat pekuburan yang diduga milik caleg tersebut.
Diketahui makam 4 orang dari keluarga Daeng Ngampa itu sudah puluhan tahun dimakamkan di pemakaman lingkungan Pangkarode Kelurahan Pattene Kecamatan Polsel Kabupaten Takalar.
Baca Juga: Sidang Kasus Audrey Masih Berlanjut, Pengacara 3 Siswi SMA Bantah Adanya Pengeroyokan
Karena hal tersebut, dengan terpaksa ahli waris dari keluarga Daeng Ngampa memindahkan keempat makam tersebut.
Keterangan salah seorang keluarga yang makamnya dibongkar, Muhammad Rusli Ronrong, mengungkapkan jika sang Caleg bersama istrinya mendatangi rumah kakaknya Daeng Ngampa, namun sang pemilik rumah tidak ada di tempat.
"Kebetulan saya ada di situ dan istri dari sang Caleg gagal mengatakan, beri tahu Dg Ngampa, suruh pindahkan itu kuburan istrinya yaitu Dg lebong ketempatnya Haji Bonto karna Dg Ngampa Tidak napilih suamiku," ujar Muhammad Rusli, Minggu, (9/6/2019).
Daeng Ronrong juga sangat menyayangkan sikap caleg tersebut.
Ia berpikir hanya karena beda pilihan kenapa orang sudah puluhan tahun meninggal bahkan tubuhnya sudah hancur di makan tanah masih saja dikait-kaitkan dengan politik.
Baca Juga: Kerap Disepelekan, Urin dengan Karakteristik Seperti Ini Pertanda Terkena Penyakit Serius lho Moms!
"Terus terang saya ini timnya si Caleg, tapi saya sangat kecewa karena hanya beda pilihan keluarga kami yang sudah meninggal jadi korban kejamnya politik," ungkap Daeng Ronrong.
Sekarang ini masing-masing kuburan tersebut dipindahkan ke tanah keluarga besar Abdul Rauf Daeng Ngampa yang terletak tidak jauh dari pemakaman sebelumnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR