Nakita.id – Paris Bennett, seorang anak lelaki dari Abilene sebuah kota di Texas memiliki IQ 141.
Tentunya dengan IQ setinggi itu semua lembaga pendidikan mengakuinya seorang jenius.
Nyatanya kurang dari seperempat persen populasi di dunia yang memiliki tingkat kecerdasan itu.
Tetapi karena hal itu juga ia resmi didiagnosis sebagai psikopat oleh para ahli medis.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Bagaimana tidak, lelaki berumur 25 tahun ini tega membunuh saudarinya sendiri saat ia masih berumur 13 tahun.
Ia mengaku bahwa pembunuhan ini dilakukannya karena ingin menyiksa ibunya sendiri, Charity.
Paris menimbun banyak kekesalan yang disebabkan oleh ibunya.
Saat itu Charity sedang bekerja di sebuah bar lokal, Paris pun membujuh pengasuhnya untuk pulang.
Setelah itu Paris (13) dengan tenang berjalan ke kamar saudarinya Ella (4) yang sedang berbaring tidur.
Lalu dengan ganasnya ia memukul dan mencekiknya, dan berakhir dengan menikam adiknya dengan pisau dapur 17 kali.
Paris kemudian menelepon seorang teman dengan normal semala enam menit sebelum memanggil polisi.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Melabeli Anak Buat Sulit Bergaul, Ini Langkah Bijak untuk Menghadapinya
Pembunuhan itu sudah mencapai tujuan yang diinginkannya.
Ia sengaja menelepon polisi untuk menangkapnya, Paris membayangkan betapa tersiksanya sang ibu harus hidup tanpa kedua anaknya.
Memang ini tujuan dari pembunuhan yang dilakukan oleh Paris, menyiksa Charity dengan kehilangan kedua anaknya.
"Psikopat sejati memiliki kelainan mental kronis yang memanifestasikan dirinya dalam sejumlah ciri kepribadian termasuk perilaku amoral atau antisosial, egosentrisitas ekstrem, kurangnya kemampuan untuk mencintai atau membangun hubungan yang bermakna, dan tidak ada rasa bersalah dan rasa malu."
Baca Juga: Mudah dan Cepat, Cara Menghilangkan Nyeri Haid Ini Aman Moms Coba di Rumah!
Paris akhirnya menjalani hukuman penjara selama 40 tahun, hukuman maksimum yang tersedia di Texas untuk seorang remaja.
"Jika Paris membunuhku, aku hanya akan menderita beberapa saat saja. Tetapi dengan membunuh Ella sebagai gantinya, ia tahu bahwa aku akan mengalami penderitaan seumur hidup," ujar sang ibu, Charity.
Tetapi hal ini tidak membuatnya benci dengan anak lelakinya itu, ia sendiri mengatakan masih sangat mencintai Paris.
Ia sudah memaafkan putranya itu dan mengunjunginya secara teratur.
Baca Juga: Sering Dijadikan Bekal Makanan Si Kecil, Ternyata 5 Makanan Ini Penyebab Kanker
"Yah, dia anakku. Sebagai orangtua, saya selalu percaya Anda memberi anak-anak Anda cinta tanpa syarat. Dia jelas memiliki masalah kesehatan mental, dia seorang psikopat . Tetapi saya tidak tahu bagaimana berhenti mencintai anak-anak saya." Ujar Charity.
Sekarang Paris sudah memiliki hal untuk pembebasan bersyarat akan tetapi Charity masih ragu menberikannya.
Ia takut Paris akan membahayakan hidupnya lagi karena sekarang Charity memiliki bocah lelaki berusia 6 tahun bernama Phoenix.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR