Panduan Pemberian ASI 9 Bulan, Ini Jumlah Takaran Pas dan Sederet Manfaatnya Bagi Ibu Menyusui

Nakita.id - Bagi Moms yang menyusui wajib tahu soal informasi panduan pemberian ASI 9 bulan.

Selain karena panduan pemberian ASI 9 bulan penting bagi Si Kecil, ada juga manfaat lainnya untuk sang mama.

Panduan pemberian ASI 9 bulan membahas seberapa sering seorang ibu harus menyusui anak berumur 9 bulan atau lebih.

Baca Juga: Selain Memerhatikan Panduan Pemberian ASI 6 Bulan, Berikut Nutrisi yang Dibutuhkan Bayi Usia 6 Bulan

Pasalnya, anak usia ini sudah dibolehkan mengumsi makanan padat atau yang biasa disebut MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Melansir dari Medela.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan pemberian ASI harus dilakukan selama 2 tahun.

"Peneliti menemukan jumlah nutrisi tepat, dan sejumlah faktor penting lain, yang memperlihatkan menyusui anak sangat bagus di 1.000 hari pertama," kata Dokter Leon Mitoulas.

Baca Juga: Panduan Pemberian ASI 8 Bulan, Inilah Jumlah Kalori yang Dibutuhkan Bayi Usia 8 Bulan

Saat bayi mulai belajar makan makanan padat di usia 6 bulan, banyak ibu berpikir kalau ASI hanya sebagai 'minuman'.

Namun faktanya, bayi hanya mendapatkan sedikit nutrisi saat mereka baru mulai belajar makan makanan padat.

"Meski bayi sudah makan makanan padat, ASI tetap menjadi asupan utama untuk memenuhi nutrisi anak," kata dr. Mitoulas.

Baca Juga: Panduan Pemberian ASI 6 Bulan: ASI Saja Ternyata Tak Cukup Untuk Perkembangan Otak Anak

Saat pemberian ASI ekslusif mengharuskan bayi mengonsumsi 750-800 ml dalam satu hari, bayi berumur 9 bulan harus mendapatkan setengahnya, yakni 500 ml.

"Pada tahap ini, ASI menjadi sumber 43 persen protein, 60 persen vitamin C, 75 persen vitamin A, 76 persen folat dan 94 persen B12," sambungnya.

Memberikan ASI selama dua tahun penuh juga memberikan manfaat tersendiri bagi para ibu menyusui.

Baca Juga: Partisipasi Ayah Tentukan Keberhasilan Program Pemberian ASI Eksklusif

Hal ini karena pemberian ASI bisa menurunkan risiko seorang perempuan terjangkit sejumlah penyakit.

Ibu menyusui berisiko lebih kecil terkena penyakit jantung, diabetes, kanker payudara dan kanker ovarium.

"Keinginan untuk segera mengembalikan tubuh seperti sebelum kehamilan banyak diinginkan para ibu," kata dr. Mitolas.

Baca Juga: Jika Pemberian ASI Sempat Terputus, Lakukan Relaktasi!

Dan menurut penelitian, ibu yang menyusui anak lebih dari 6 bulan terbilang lebih mudah mengembalikan bentuk tubuh mereka.

Apalagi, jumlah ASI yang dihasilkan tubuh pada tahap ini selalu tepat dan Moms tidak perlu membawa peralatan untuk menyimpan ASI.

Karena segudang maanfaat itu, sudah banyak ibu menyusui membiarkan anak mereka menentukan kapan harus berhenti minum ASI secara natural.

 

PROMOTED CONTENT